Jakarta Timur, EDITOR.ID – Bakal calon legislatif (Bacaleg) dari Partai Nasdem bernama Abdul Rosyid Arsyad yang akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI 1 Jakarta Timur, kecewa Anies lebih memilih Cak Imin ketimbang AHY, membuat Rosyid membakar atribut partainya sendiri di jalan Tipar Cakung RT 09/RW 07, Kecamatan Cakung Jakarta Timur sambil meneriakan Anies kalah, Nasdem kalah.
Rosyid melakukan aksinya tersebut tak sendirian, bersama belasan pedagang Pasar Kalimalang, Cakung membakar bendera NasDem, Senin (4/9/2023).
Rosyid melakukannya lantaran Rosyid merasa dirinya kecewa atas keputusan sepihak petinggi Partai NasDem yang telah memilih Cak Imin sebagai bacawapres Anies Baswedan.
Momen Rosyid membakar bendera partai NasDem itu direkam kamera video ponsel dan tersebar di dunia maya dianto diunggah oleh akun Instagram @terang_media.
Pantai di lokasi, awalnya mereka menggunakan baju seragam Partai NasDem. Ada beberapa orang di depan yang membawa spanduk bertuliskan pedagang bergerak.
Kurang lebih ada belasan orang yang mengikuti aksi protes ini. Sepanjang aksi protes, mereka menurunkan atribut-atribut partai NasDem, termasuk bendera NasDem yang terpasang di tiang-tiang listrik, maupun pinggir jalan.
Aksi protes itu tampak sedikit mengganggu lalu lintas jalan di lokasi. Bahkan ada beberapa kendaraan yang sengaja berhenti untuk melihat aksi protes tersebut
Dalam beberapa video yang beredar, diawali mereka berpawai melakukan longmarch masih mengenakan kaos beratribut Partai NasDem melangkah sambil meneriakan, “NasDem kalah …”, ‘Anies Kalah…”, ketika sampai disatu titik, di tempat tertentu, mereka semuanya satu per satu melepas kaos beratribut Partai NasDem langsung diletakkan di tanah di pinggir jalan.
Nampak Rosyid mengawalinya melepaskan kaos beratribut Partai NasDem dan kemudian diikuti oleh peserta aksi lainnya belasan pedagang melepas kaos atribut Nasdem yang sebelumnya mereka pakai.
Setelah dilepas, kaos itu kemudian dibakar bersama bendera yang sebelumnya sudah diletakkan di atas tanah.
Ketika semua atribut ditumpuk ditepi jalan dan sungai, salah satu oknum membakar atribut tersebut dan meneriakan Anies Kalah.
“Anies Kalah, Nasdem Kalah,” Kata masa yang berkumpul dalam pembakaran atribut partainya tersebut.
Oleh karena aksinya itu di pinggiran jalan yang cukup ramai otomatis menjadi perhatian.
Warga sekitar yang menyaksikan aksi Rosyid dan lainnya membuat sejumlah warga bertanya-tanya, diantara ada yang berkata, “Partainya sendiri kok dibakar,” tuturnya.
Sebelumnya diketahui Partai NasDem telah resmi mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai capres dan cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Padahal sebelumnya dikabarkan Anies Baswedan sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal ini pun membuat Demokrat meradang dan memilih hengkang dari koalisi.
Hal itu diduga karena kecewa dengan keputusan Nasdem yang menggandeng Cak Imin sebagai Cawapres untuk mendampingi Capres Anies Baswedan.
Bongkar pasang bacawapres
Secara matematis PDIP dan Golkar masih menguasai Kursi di parlemen, jelang Pilpres 2024 NasDem berupaya keras demi menggolkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI pada Pilpres 2024.
SBY dengan Demokrat-nya yang ngotot agar AHY harus jadi Cawapres Anies Baswedan. Keharusan itu harga mati. Jika tidak, Demokrat akan keluar dari koalisi Nasdem hal itu pun kemungkinan diikuti juga oleh PKS dan Partai Ummat.
Posisi Anies Baswedan berada dilematis. Sebab PKS pun menyodorkan beberapa nama sebagai Cawapres.
Namun sikap PKS nampaknya lebih realistis. Tidak sengotot Demokrat.
SBY dengan Demokrat-nya sebelumnya seakan-akan mengunci Anies. Namun, PDIP pun dibujuk agar AHY dipinang Ganjar Pranowo — Demokrat dsn PDIP main mata antara Puan dan AHY.
Pertemuan Puan dan AHY berlangsung mesra, membuat sikap Nasdem dan PKS merespon dengan santai. Dan pertemuan itu tidak ada yang menuding SBY – AHY – Demokrat telah pengkhianat.
Publik menilainya SBY dengan Demokrat-nya bekerja keras demi meloloskan AHY untuk menjadi bacawapresnya Anies Baswedan. Bahkan menurut informasi orang dalam Demokrat, Demokrat tak peduli apakah AHY bisa dijadikan bacawapresnya Anies atau bacawapresnya Ganjar, bagi Demokrat yang penting Ketumnya, AHY masuk ke arena Pilpres 2024.
Setelah AHY tak dipilih jadi bacawapresnya Anies Baswedan, kemarahan tak terelakkan lagi — segala sumpah serapan maupun tudingan ditujukan kepada Anies, Surya Paloh dengan Nasdemnya. Seolah-olah bagi Demokrat karir AHY sudah tamat. Padahal banyak kemungkinan lain mengingat waktu masih ada.
Terlihat SBY dengan Demokrat-nya mulai melobi PDIP dengan prediksi memasangkan Ganjar – AHY…?***