Sebagian peserta aksi sejuta lilin menangis. Mereka tak terima Ahok diperlakukan tidak adil dan didzalimi hanya gara-gara protes ada pihak menggunakan ayat kitab suci untuk melarang hak warga menjadi pemimpin. Warga juga tidak terima ada pemimpin umat terang-terangan menuduh umat lain kafir yang artinya tidak beragama, tapi tidak diadili. “Kami ingin Ahok dibebaskan dan berharap aparat juga memproreses hukum Habib Rizieq!” ujar John, salah satu warga yang hadir.
Selain di Manado, aksi yang sama juga digelar di Minut. Aski di Minut itu dipelopori LSM Gerakan Bela Rakyat (Gerak) dan Minut Brotherhood. Mereka menyalakan kurang lebih 1.000 lilin di simpang tiga Airmadidi-Tondano-Bitung.
“Ini aksi spontan. Kita semua merasa prihatin atas perlakuan tidak adil yang diterima Ahok,” kata Ketua LSM Gerak William Luntungan.
Pengusaha muda Minut ini juga berharap agar warga Minut tetap menjaga kesatuan dan persatuan serta tetap mengusung slogan torang samua basudara.
Rasa simpati terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pasca dinyatakan bersalah kasus penistaan agama, dijatuhi hukuman penjara dua tahun dan ditahan tak bisa dibendung, “Aksi Sejuta Lilin Untuk Ahok” setelah sidang putusan perkara penodaan agama di Ruma Tahanan (Rutan) Cipinang juga menggugah rasa simpati di Kota Manado. (tim)