Liga Sepak Bola Indonesia Reborn, Kompetisi Akan Panas

EDITOR.ID,- Kembalinya Persebaya Surabaya, PSMS Medan dan PSIS Semarang tampil sebagai kontestan Liga 1 akan membangkitkan kembali gairah kompetisi sepak bola di tanah air. Ketiga klub adalah legenda sepak bola Indonesia yang pernah menorehkan tinta emas sejak ketika Kompetisi Perserikatan digelar era tahun 80 dan 90an.

Baik Persebaya Surabaya, PSMS Medan maupun PSIS Semarang adalah klub klasik yang mempunyai basis jutaan supporter fanatik. Karena dalam sejarahnya klub-klub ini lahir sejak sepak bola digelar di awal kemerdekaan Indonesia. Modal jutaan supporter fanatik dan militan akan membuat persaingan Liga 1 akan kian memanas.

Di Liga 1 saat ini memang sudah bercokol klub-klub klasik yang usianya sudah puluhan tahun seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, PSM Makassar dan Persipura Jayapura.

Masuknya klub-klub “alumni” Kompetisi Perserikatan di era tahun 90an akan memberikan warna dan daya tarik tersendiri bagi Liga 1 musim depan.

Pengelola Liga 1 yakin, kompetisi akan kian meriah dan panas. Stadion akan dipenuhi ribuan supporter fanatik. Hal itu tidak lepas kembalinya tiga tim tradisional Perserikatan dengan basis suporter besar dan loyal seperti Persebaya Surabaya, PSMS Medan, dan PSIS Semarang. Persaingan diyakini akan kian kompetitif.

’’Dengan melihat basis suporter yang dimiliki tiga tim yang baru promosi, kami pikir ini adalah berkah bersama untuk sepak bola tanah air,’’ kata Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono. ’’Jadi, agar bisa memberikan banyak manfaat, berkah ini harus dikelola dengan baik dan itulah tanggung jawab bersama,’’ lanjutnya.

Joko menjelaskan, industri sepak bola tanah air mengalami transformasi sejak 2008. Mayoritas klub hanya bisa mengandalkan suntikan dana segar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), tetapi kini mulai menerapkan fan club development seperti yang dipraktikkan klub-klub modern.

Dengan begitu, lanjut dia, klub-klub yang memiliki basis suporter sangat besar di negeri ini secara otomatis berpeluang survive dalam tantangan zaman. ’’Sebab, logikanya, meski ada tim yang besar dan dipenuhi pemain-pemain hebat, kalau tidak ada yang menonton, buat apa?’’ ujarnya.

Menurut pria asal Ngawi, Jawa Timur, tersebut, dengan hadirnya Persebaya, PSMS, dan PSIS, dipastikan denyut nadi sepak bola tanah air bakal kian hidup. Sebab, selain ketiganya memiliki basis suporter yang besar dan loyal, dipastikan jumlah rivalitas antarklub makin bertambah banyak. Mereka menjadi magnet baru di Liga 1.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: