Jakarta, EDITOR.ID,– Dr. Ir. Taslim Z. Yunus, M.M, menyebutkan industri minyak dan gas (Migas) masih memberikan kontribusi signifikan bagi bauran energi (energy mix) di Indonesia. Bahkan menurut Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ini, persentasenya mencapai 40%.
“Masalah yang dihadapi saat ini adalah adanya gap antara produksi dengan kebutuhan dalam negeri. Salah satu masalah yang dihadapi terkait gap tersebut adalah lamanya proses dari penemuan ke produksi,” papar alumni Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB) 1982 itu sebagaimana dilansir dari situs GeoEnergi.co.id.
Kemudian lanjut Taslim, proses bisnis dalam perizinan hulu migas memakan waktu yang tidak sebentar. Padahal potensi migas Indonesia masih besar. Masih ada 74 cekungan yang belum dieksplorasi. Beberapa struktur baru juga ditemukan di dekat Lapangan Tangguh.
“Jadi, kegiatan eksplorasi masih sangat mungkin dilakukan di Indonesia. Selain perizinan, masalah kita adalah data yang meliputi pengambilan, pengolahan, penyimpanan, terlebih pemanfaatan. Kita harus menyelesaikan dua hal ini untuk mendorong investasi,” katanya.
Dr. Ir. Taslim Z. Yunus, M.M akan menjadi salah satu pembicara kunci National Seminar bertema The Breakthrough of Oil and Gas Industry in era Global Energy di Auditorium Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Acara ini dihelat para mahasiswa yang tergabung di American Association of Petroleum Geologist (AAPG) Chapter UPN Yogya.
Ketua Panitia Seminar Muhammad Yedi mengungkapkan bahwa antusias mahasiswa pertambangan dan teknologi mineral untuk mengikuti acara seminar tersebut cukup tinggi. “Seminar ini akan menambah pengetahuan kami secara praktek tentang isu industri migas dan teman-teman sangat menyambut antusias,” paparnya.
Muhammad Yedi memastikan narasumber kunci akan hadir pada acara seminar tersebut. Salah satunya Dr Ir Taslim Z Yunus. Praktisi migas yang sebelumnya pernah menduduki posisi sebagai Vice President Management Representative SKK Migas di korporasi minyak Cina CNOOC SES Ltd sejak 2014 dan Husky ini akan memberikan paparan mengenai isu industri migas nasional.
Peraih gelar Master of Management di bidang Manajemen Strategis pada Prasetya Mulya Business School pada 1997 dan gelar doktor bidang keuangan dan bisnis manajemen di Universitas Padjajaran pada 2008 juga akan memaparkan kondisi terkini.
Di dunia perminyakan nama Taslim Z Yunus sudah tidak asing lagi. Pria ini telah malang melintang di dunia perminyakan sejak puluhan tahun. Taslim juga tercatat pernah menjabat sebagai Vice President Representative BP Migas di Conoco Philips sejak 2008 hingga 2011. Nama beliau pernah digadang-gadang menjadi calon Direktur Utama Pertamina.