Awas! BMKG: Gempa Dahsyat Mirip Turki Berpotensi Bisa Terjadi di Indonesia

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membuat peringatan bahwa Indonesia harus tetap waspada bahaya dari sesar geser, sebagaimana yang telah meluluhlantakkan Turki beberapa waktu lalu.

Garis ungu yang mengenai bagian wilayah di Indonesia antara lain adalah Kepulauan Sunda Kecil seperti Bali, NTB, dan NTT.

Dalam penjelasannya Frank Hoogerbeetstsk bermaksud bukan ingin menakut-nakuti, Frank Hoogerbeets secara tegas mengatakan bahwa apa yang dia informasikan ini merupakan hanyalah peringatan.

“Jika kamu berada di wilayah rentan gema (Ring Fire) maka kamu harus selalu membuat rencana menghadapi bakal terjadinya gempa. Apapun ramalannya, kamu harus membuat rencana bagaimana mengatasinya,” tegasnya.

“Jadi ketika tanah bergerak, kamu bisa keluar dari rumah atau bangunan dengan cepat … Kamu harus ekstra waspada,” tambahnya lagi.

Sebagai catatan, Frank Hoogerbeets sebelumnya pernah meramalkan bakal terjadi gempa kuat di wilayah Turki, hal tersebut Frank Hoogerbeets tulis dalam cuitannya di akun twitter resminya pada tiga hari sebelum kejadian gempa di wilayah Turki-Suriah dengan magnitudo 7,8 pada 6 Februari, tercatat menewaskan sekitar 50.000 orang.

Faktor Penyebab Gempa Dahsyatt di Turki

Adapun penyebab gempa Turki bisa sangat mematikan adalah akibat beberapa faktor berikut, dirangkum dari beberapa sumber:

1. Waktu terjadi gempa

Sejumlah faktor telah berkontribusi untuk membuat gempa ini begitu mematikan. Salah satunya adalah waktu terjadinya. Untuk diketahui gempa bumi ini mengguncang penduduk dari tidur mereka pada Senin (6/2/2023) sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Dengan gempa yang terjadi pada pagi hari, banyak orang yang sedang berada di tempat tidur saat gempa terjadi yang membuat mereka terjebak di bawah reruntuhan rumah.

2. Gempa susulan

Gempa tersebut terjadi 23 kilometer timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer.

Pusat gempa sendiri diketahui berada di darat. Bahkan, hanya sekitar 30 km dari kota Gaziantep yang berpenduduk hingga 2 juta orang.

Gempa susulan berkekuatan 7,5 itu, yang melanda sekitar 95 kilometer, adalah yang terkuat dari lebih dari 100 gempa susulan yang telah tercatat sejauh ini.

3. Banyak bangunan runtuh

Banyaknya bangunan yang roboh juga menjadi satu faktor yang menyebabkan jumlah korban jiwa sangat besar.

“Dalam keruntuhan seperti itu, sulit – seperti yang Anda lihat – dan sangat tragis untuk menyelamatkan nyawa. Itu membuat operasi tim pencarian dan penyelamatan menjadi sangat sulit,” kata profesor teknik gempa di Universitas Bogazici di Istanbul, Mustafa Erdik.

Erdik mengatakan gambar-gambar kehancuran dan puing-puing yang meluas menunjukkan bahwa ada kualitas desain dan konstruksi yang sangat bervariasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: