Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) yang turut menjadi salah satu tokoh mewakili dunia pers memberikan kesaksian dan testimoni dalam buku “75 Kata Mereka rentang Chappy Hakim” menyampaikan ucapan selamat atas diterbitkannya buku-buku Chappy Hakim.
“Sekaligus saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada Marsekal Chappy Hakim. Semoga selalu diberikan kesehatan, tetap produktif untuk kemajuan bangsa dan negara, utamanya dunia penerbangan Indonesia,” kata Asri Hadi.
Asri Hadi menuliskan di buku Chappy Hakim tentang kesan dan pengalamannya yakni KSAU aktif tapi tidak ada protokolernya, Bagaimana Bisa.
Dosen senior Institut Pemerintahaan Dalam Negeri IPDN ini mengatakan Chappy Hakim adalah sosok Marsekal di Indonesia yang dikenal sederhana dan apa adanya.
“Saya punya kisah tersendiri soal ini. Suatu ketika, saya tanpa sengaja pernah bertemu dengan Pak Chappy yang sedang menjalankan ibadah Salat Jumat di Masjid Polres Jakarta Selatan.
Yang membuat saya takjub saat itu adalah beliau sendirian tanpa kawalan, tanpa protokoler. Beliau sangat ramah menyapa saya, padahal saat itu saya belum mengenal beliau. Yang saya tahu, beliau adalah KSAU.”
Selain itu, tutur Asri Hadi, Chappy Hakim dikenal sebagai tokoh multitalenta. Selain karier militernya cemerlang hingga meraih puncak sebagai KSAU, di balik kesuksesannya di dunia militer, beliau punya kepandaian menulis.
“Tak banyak orang seperti Pak Chappy, kakek empat cucu yang masih terus menulis. Usia di atas 70 bukan halangan baginya. Beliau terus memberi jejak literasi di bidang yang menjadi keahlian dan minatnya, yaitu kedirgantaraan. Sudah banyak sekali buku yang dihasilkannya. Dan, buku-buku yang ditulisnya sangat bermanfaat buat generasi muda karena berisikan ilmu dan pengalaman Chappy saat mengabdi di Angkatan Udara.
Acara ini dihadiri mantan Panglima TNI yang kini menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Kepala BPN Mersekal Purn Hadi Tjahjanto. Kemudian bos jamu Jaya Suprana. (tim)