EDITOR.ID, Tanah Datar, Sumbar,– Aktivis Anti Narkoba Asri Hadi dan Mantan Ketua Badan Nasional Narkotika (BNN) Pertama, Komjen Pol Pur Ahwil Loetan, besok Senin (4/11/2019) akan terjun ke lapangan memberikan Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba di sebuah desa bernama Lintau Buo. Desa ini berada di Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat.
Acara penyuluhan yang akan dilaksanakan tanggal 4 November 2019 di desa Lintau Buo itu juga menghadirkan narasumber Brigjen pur (pol) Dr Victor serta Dr Kusman, mantan Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional.
Desa Lintau Buo menjadi target penyuluhan setelah di wilayah ini intensitas kasus penyalahgunaan narkoba dalam enam bulan terakhir ini meningkat. Sejumlah kasus penyalahgunaan narkoba berhasil diungkap. Belum lama ini terungkap seorang perempuan cantik asal daerah tersebut yang tertangkap menjadi bandar sabu.
Kemudian, ada calon legilatif sedang nyabu di Kabupaten Tanah Datar. Bahkan, polisi juga pernah menangkap warga yang secara polos rumahnya dijadikan markas paket besar ganja kering siap edar. Kasus ini menjadi keprihatian banyak pihak.
Sejumlah kasus yang berhasil diungkap di daerah tersebut mengindikasikan bahwa Narkoba telah masuk ke daerah pedesaan. “Perubahan sosial masyarakat di pedesaan diduga menjadi penyebab utama masuknya berbagai macam Narkotika melalui suplai bandar berskala besar dan kecil,” ujar Asri Hadi dalam keterangannya.
Menyikapi situasi ini, Komjen (pol) Ahwil Loetan yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli BNN bertemu dan membahas ancaman serius narkoba dengan para Pengurus Ikatan Lintas Buo, Kabupaten, Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat di Restoran Sederhana, jl Juanda, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan 17 Oktober 2019 siang, disepakati untuk program Desa Cegah Narkoba bisa berjalan tahun ini.
“Membangun kesadaran di masyarakat bahwasanya, jangan sampai warga Nagari Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, sebagai korban narkoba,” jelas Asri Hadi yang juga Wakil Sekjen Organisasi Anti Narkoba BERSAMA.
Asri Hadi mengaku bahwa sebagai Pembina Desa Cegah Narkoba, ia merasa prihatin ternyata narkoba sudah masuk di desa. Ini akan menjadi komitmen LSM Bersama untuk menggerakkan kembali program Desa Cegah Narkoba yang pernah ia deklarasikan bersama sejumlah LSM anti Narkoba seperti RIDMA Foundation di Kemang Jakarta Selatan beberapa tahun silam.
“Kita harus peduli, Negara kita darurat narkoba. Pengguna penyalahguna narkoba, sudah masuk ke desa-desa sebagian besar wilayah Indonesia,†tutur Asri Hadi, aktivis anti narkoba yang membidani ide Desa Cegah Narkoba, sebagai program nasional kita.