Jakarta, EDITOR.id,- Ancaman serius ketahanan bangsa Indonesia saat ini bukan sekadar penyusupan paham radikalisme. Namun juga ancaman peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan generasi muda.
Narkoba masuk ke Indonesia melalui “pintu-pintu” yang tidak terpantau seperti daerah perbatasan. Selain itu belakangan ini jenis narkoba sudah mulai berkembang menjadi berbagai macam tanpa bisa dikenali.
Demikian disampaikan Sekjen Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (BERSAMA) Asri Hadi disela-sela Peringatan Hari Ulang Tahun organisasi Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (BERSAMA) ke-39 yang digelar di Gedung Wisma Bhayangkari, jalan Sanjaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (8/7/2017).
“Kita harus mewaspadai dan mengenali jenis-jenis narkoba yang membahayakan jiwa di pecandunya. Narkoba ini dipasok oleh mafia berjaringan internasional,” ujar Asri Hadi yang juga pemimpin sebuah media online itu.
Dalam rangka menyambut ulang tahunnya itu organisasi anti narkoba pertama di Indonesia ini menggelar berbagai even. Salah satunya kegiatan penyuluhan nasional yang digelar bertepatan dengan Hari Anti Narkoba Internasional.
Ditempat yang sama Ketua Umum BERSAMA Irjen Pol (Purn) Putera Astaman mengatakan, kegiatan penyuluhan nasional ini dilakukan untuk memberi pengetahuan dan informasi terhadap generasi muda akan bahaya narkoba yang saat ini sudah mengkhawatirkan keberadaannya.
“Dengan adanya penyuluhan nasional anti narkoba yang diikuti berbagai kalangan, diharapkan para generasi muda yang hadir dapat menjadi relawan dalam menyebarkan informasi kesadaran bahayanya narkoba bagi kehidupan,” kata Putera Astaman dalam sambutannya pada pembukaan acara penyuluhan nasional anti narkoba.
Lebih lanjut Putera mengatakan, penyuluhan yang dilakukan pihaknya tidak hanya berhenti pada hari ini saja. Namun akan dilakukan pada setiap saat pada semua kalangan. Baik dari kalangan mantan pejabat, dunia pendidikan, komunitas anak muda, Pramuka, akademisi, hingga komunitas penyandang cacat.
Dengan seringnya penyuluhan anti narkoba yang digelar di setiap kalangan, kata Putera Astaman, nantinya generasi muda bisa lebih mengerti dan memilki imunitas yang baik terhadap bahaya narkoba.
“Meskipun banyak narkoba yang masuk ke Indonesia, jika masyarakatnya sudah memiliki proteksi diri sejak dini terhadap narkoba, maka narkoba tidak lagi dapat mempengaruhi generasi muda Indonesia,” ujarnya.
Terkait perjalanan organisasi BERSAMA, Putera Astaman mengatakan, pihaknya tidak akan pernah berhenti menyuarakan gerakan anti narkoba. “Organisasi BERSAMA dalam perjalanannya telah mengalami pasang surut. Ini bagian membuat tonggak pijakan melakukan konsolidasi dan fungsionalisasi organisasi seraya berderap dalam kebangkitan organisasi,” ujar Putera dalam kata sambutannya di hadapan ragam Lembaga Swadaya Masyarakat yang demikian peduli nasib bangsa.