Antara Prananda atau Puan, Kalau Jokowi Yang Pimpin?

estafet kepemimpinan di pdip disebut masih akan jatuh pada lingkaran trah sukarno. namun, presiden jokowi juga punya kans untuk memimpin partai banteng. (foto dok. istimewa)

EDITOR.ID, Jakarta,- Ditengah gosip Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersiap melakukan regenerasi total, muncul nama Joko Widodo sebagai salah satu tokoh yang didorong oleh sejumlah pengamat. Namun, trah Soekarno di partai ini masih mengakar kuat. Ada dua kandidat yang digadang-gadang menjadi suksesor Ketum Megawati, yakni Prananda Prabowo atau Puan Maharani.

Rencana regenerasi itu dilontarkan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati mematok regenerasi total dalam partai pada 2024 mendatang, atau bertepatan dengan tahun politik penyelenggaraan pemilu presiden.

“Kita akan melakukan sebuah regenerasi, dapat dikatakan total pada tahun 2024,” kata Megawati saat memberikan sambutan dalam acara Peresmian 20 Kantor DPD/DPC PDIP yang dilakukan secara daring beberapa waktu lalu.

Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS merespons soal Kongres PDIP yang akan terjadi pada 2024.

Fernando mengatakan, sangat mungkin ada pemimpin baru yang akan menggantikan Megawati. Menurutnya, kepemimpinan itu akan diserahkan kepada orang di luar keluarga biologis Bung Karno, tetapi masih keluarga ideologis.

“Jokowi sangat berpeluang menggantikan Megawati sebagai Ketum PDIP,” kata Fernando sebagaimana dilansir dari GenPI.co, Selasa (10/8/2021).

Lantas bagaimana jika Jokowi akhirnya memimpin PDIP? Fernando lantas memberikan sejumlah analisisnya.

Menurutnya, ketokohan Jokowi yang sudah terbangun baik berpotensi meningkatkan perolehan suara PDIP.

Selain itu, Jokowi juga akan mampu membawa PDIP menjadi partai modern. Sebab, perpindahan kekuasaan ini menandakan PDIP bukan hanya milik keluarga trah Soekarno semata, melainkan milik semua kalangan.

“Sebagai tokoh demokratis, Megawati tentunya ingin meninggalkan legacy pada setiap kesempatan,” katanya.

jokowi megawati
jokowi megawati

Harapannya legacy tersebut akan jadi acuan para penerusnya dalam membesarkan nama PDIP. Begitu pula dapat menjadi contoh partai politik lain dalam membangun regenerasi partai.

Namun berbeda dengan Fernando, Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio menilai PDIP akan sulit menempatkan orang di luar trah Sukarno sebagai ketua umum. Tak lepas dari sejarah pendiri partai, Megawati Soekarnoputri, selaku anak kandung Sukarno.

“Siapapun pengganti Bu Mega, trahnya ada dua, trah Soekarno dan non-Soekarno, itu akan jadi menarik jika PDIP bisa menempatkan orang non trah-Soekarno sebagai ketum parpol,” kata Hendri di Youtube MNC Trijaya FM, beberapa waktu silam.

“Tapi kalau kita lihat sejarahnya, itu mungkin akan sulit membentuk non trah Soekarno,” sambungnya.

Ia juga mengatakan kader partai pun sulit mencapai jabatan ketua umum PDIP. Sebab untuk menjadi ketum PDIP, anggota harus berhadapan dengan anak-anak Megawati yang mungkin bakal ditunjuk sebagai pemimpin partai.

Hendra mengatakan, ada tiga nama anak Megawati yang mungkin akan menggantikannya duduk di kursi pemimpin partai berlogo banteng merah tersebut. Mereka adalah Rizky Pratama, Prananda Prabowo, dan Puan Maharani.

prananda bersama jokowi foto antara
prananda bersama jokowi foto antara

Hendri melihat hanya ada dua nama kuat yakni Prananda Prabowo dan Puan Maharani.

“Kalau dikerucutkan dari tiga nama itu, ya Prananda Prabowo atau Puan Maharani,” katanya.

Mega pernah menampilkan putranya Prananda Prabowo dalam peresmian patung Bung Karno di halaman Kementerian Pertahanan. Hendri menilai momen ini menjadi simbol politik regenerasi.

Dalam prosesi peresmian patung Bung Karno berkuda yang bertepatan dengan ulang tahun presiden pertama Indonesia itu, Prananda Prabowo terlihat selalu mendampingi Megawati.

“[Hanya didampingi Prananda merupakan] satu dari banyak sekali tanda-tanda Bu Mega mempersiapkan Puan Maharani lebih konsentrasi di luar partai politik, di jabatan publik,” ulas pengamat politik Hendri Satrio.

Penegasan Puan di luar PDIP itu, kata dia, dengan tur jabatan yang dilakukan Puan. Putri bungsu Megawati itu telah menjabat eksekutif sebagai Menteri Koordinator hingga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat 2019-2024.

Sementara untuk mencegah terjadinya gesekan di tubuh PDIP, Hendri menyarankan agar Megawati segera menunjuk siapa pengganti dirinya. “Akan sangat baik kalau Bu Mega saat ini yang sedang dalam keadaan sehat, menunjuk siapa penggantinya supaya tidak ada gesekan di PDIP,” tuturnya.

Diketahui, Megawati Soekarnoputri kembali dipilih secara aklamasi oleh pengurus DPD dan DPC se-Indonesia sebagai ketua umum PDI Perjuangan untuk masa periode 2019-2024.

Megawati telah kesekian kalinya menjabat sebagai ketua umum sejak PDIP berdiri pada 1999 silam. Pengukuhan Megawati sebagai ketum PDIP selanjutnya dilakukan dalam Kongres ke-V PDIP di Denpasar, Bali, Agustus 2019 lalu. (tim)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: