EDITOR.ID, Jakarta,- Skenario dan spekulasi mengenai siapa dari jajaran para jenderal bintang dua dan bintang tiga yang layak untuk memimpin Bhayangkara Negara sebagai Kapolri terus memunculkan rasa penasaran.
Terkini Indonesian Police Wacth (IPW) bahkan memasukkan Kapolda Metro Jaya yang baru Irjen Pol Fadil Imran ke dalam bursa calon Kapolri. Dengan syarat Fadil Imran mampu menuntaskan tugas beratnya mengendalikan aksi Rizieq Shihab dan massa pendukungnya.
Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkapkan bahwa dengan maraknya aksi kerumunan massa, aksi intoleransi, dan aksi aksi kelompok garis keras belakangan ini membuat situasi Kamtibmas menjadi riuh.
“Situasi Kamtibmas maupun ancaman Kamtibmas di ibukota Jakarta pun menjadi perhatian khusus banyak pihak. Tak pelak, setelah menjadi Kapolda Metro Jaya, selain menjaga kamtibmas ibukota tugas utama Irjen M Fadil adalah menuntaskan kasus kasus yg diduga melibatkan Rizieq,” sebut Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (6/12/2020)
Sebab dicopotnya Nana dan tampilnya Fadil adalah akibat kerumunan massa yg dilakukan Rizieq.
“Dengan demikian menjadi tanggung jawab Fadil untuk menyelesaikan masalah tersebut secara tuntas. Dengan pengalamannya selama ini dan kapabilitas yg mumpuni, IPW berkeyakinan Fadil mampu menuntaskannya,” imbuh Neta.
Di sisi lain, menurut Neta S Pane, nama Fadil sendiri disebut sebut masuk dalam bursa pencalonan Kapolri.
“Salah satu syarat untuk masuk dalam bursa calon Kapolri, Fadil harus menjadi bintang tiga dengan pangkat Komjen. Apakah hal ini akan membuat Fadil terpilih menjadi Kepala BNN?,” kata Neta dengan nada tanya.
Tarik menarik antar elit untuk menempatkan figur pilihannya membuat posisi Ketua BNN mengambang selama beberapa hari ini.
“Akibatnya, meski sudah pensiun sejak 1 Desember 2020 kemarin, Kepala BNN Komjen Heru tak kunjung dimutasi. Sangat aneh, Kapolri belum juga mengeluarkan TR untuk mengganti Komjen Heru,” tutur Neta.
Sepertinya, antara Kapolri dan Presiden Jokowi belum ada kesepakatan tentang siapa yang dipilih untuk menggantikan Komjen Heru di BNN. Apakah Irjen Nana, apakah Irjen Fadil, apakah Kapolda Riau, apakah Kapolda Jabar, apakah Irjen Petrus Golose, dan apakah Kabaintelkam Komjen Ricko.
“Lambannya Kapolri dalam menunjuk kepala BNN yang baru menjadi tanda tanya sendiri. Jika yang terpilih Petrus Golose menjadi kepala BNN berarti peluang para jenderal bintang dua untuk masuk dalam bursa calon kapolri pun tertutup. Artinya bursa calon Kapolri hanya akan diisi para jenderal bintang tiga polri,” pungkas Neta. (tim)