PPATK bahkan menemukan indikasi adanya tindak pencucian uang yang dilakukan oleh AKBP AH.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menyebut proses analisis dilakukan sebelum kasus penganiayaan terhadap mahasiswa, Ken Admiral viral.
“Iya kami sedang proses analisis, sejak sebelum kasus pemukulan muncul ke publik,” kata Ivan kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).
Ivan menyebut pemblokiran tersebut karena adanya penyimpangan dana yang diduga dilakukan AKBP AH.
“Kebetulan ada indikasi penyimpangan sumber dana (dalam rekening tersebut),” tutur Ivan..
Sementara Humas PPATK, Natsir Kongah mengungkapkan kalau pihaknya menemukan adanya indikasi pencucian uang yang diduga dilakukan oleh AKBP AH.
Dari dua rekening pihak PPATK menyebut, adanya perputaran uang yang terdeteksi hingga puluhan miliar rupiah.
“Ada indikasi tindak pidana pencucian uang. Dari dua rekening itu ada puluhan miliar,” ucap Natsir Kongah
Terlebih lagy netizen mengunggah di medsos gaya hidup mewah AKBP AH — memamerkan Harley Davidson hingga Rubicon.
AKBP AH dan putranya Aditya Hasibuan melakukan flexing di medsos — tak seusai dengan jumlah kekayaannya yang dilaporkan dalam LHKPN.
Terungkal bahwa AKBP AH hanya memiliki harta kekayaan sebesar Rp 467.548.644.
AKBP AH terakhir kali melaporkan LHKPN pada tahun 2021 yang lalu saat masih menjabat sebagai Kanit 1 Subdi 1 Dires Narkona Polda Sumatera Utara.
Koordinator Kelompok Kehumasan PPATK Natsir Kongah membenarkan jika pihaknya telah melakukan pemblokiran rekening tersebut.
PPATK mengklaim telah memblokir dua rekening yang nilainya mencapai puluhan miliar.
“Nama anak (Aditya Hasibuan) dan bapak-nya (AKBP Achiruddin Hasibuan),” ujar Natsir.
Data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) diketahui bahwa total harta kekayaan AKBP Achirudin Hasibuan tercatat Rp467.548.644.
Data LHKPN AKBP AH ternyata tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
AKBP AH diketahui masih memiliki beberapa kekayaan lainnya seperti kendaraan mewah Jeep Rubicon dan motor gede (moge).
Data LHKPN AKBP AH
I. DATA HARTA Pelaporan LHKPN 24 Maret 2021 Pelaporan LHKPN Kenaikan / (penurunan) Jumlah
A. Tanah dan bangunan Rp 46.330.000
I. Berupa tanah seluas 566 m2 di kab / kota Medan, hasil sendiri 46.330.000
B. Alat transportasi dan mesin Rp 370.000.000
Berupa mobil, Toyota Fortuner minibus tahun 2006, hasil sendiri Rp370.000.000
C. Harta bergerak lainnya Rp 0
D. Surat berharga Rp 0
E. Kas dan setara kas Rp 51.218.644
F. Harta lainnya Rp 0. Sub Total Rp 467.548.644
II. Hutang Rp 0
III. Total harta kekayaan (I-II) Rp 467.548.644.