EDITOR.ID, BANDUNG – Puluhan komunitas anak jalanan dan pengamen yang tergabung dalam Kelompok Pengamen Jalanan(KPJ) Kota Bandung mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Kamis (9/2/2023).
Mereka menuntut janji-janji Pemkot Bandung soal penanganan masalah anak dan pengamen jalanan dan perlindungan serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan insan KPJ.
“Janji – janji yang sudah disepakati dengan 8 SKPD Pemkot Bandung itu bukan melindungi komunitas anak dan pengamen jalanan, melainkan malah jadi terkesan memusuhi,” ujar Cepi Suhendar, Ketua KPJ Kota Bandung dalam RDP dengan Wakil Ketua DPRD Edwin Senjaya.
Menurut Cepi dan beberapa orang perwakilan pengamen yang mendatangi DPRD Kota Bandung, mereka mengaku keberatan setelah terdampak aturan pelarangan ngamen di lampu lampu merah.
“‘Poin penting dari audiensi ini mereka menyampaikan: keinginan agar tetap bisa bermusik di titik sektor yang biasa mangkal serta 8 orang temannya yang di rehabilitasi di Dinsos Kota Bandung dibebaskan,” sebut Cepi.
Menanggapi hal ini, Edwin Senjaya selaku Wakil Ketua DPRD Kota Bandung mengatakan, kami sudah mendengar permasalahanya, kami akan berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk mencari solusi dari permasalahan ini, karena ini janji-janji dari pemkot, jadi kita meminta untuk diselesaikan dan melihat legalitasnya, kata Edwin.
Politisi Partai Golkar ini pun menambahkan ngamen dijalanan memang menjadi elemen penting untuk temen-temen musisi jalanan. Sehingga, adanya tindakan aparat yang melakukan razia, mungkn tidak bisa diterima.
Tempat mereka biasa mangkalpun menjadi lokasi yang tidak bisa digunakan lagi kegiatan mengamen, maka harus ada solusi dengan disediakan tempat agar para pengamen bisa mencari nafkah buat keluarga yang ada di rumah.
“Tempat itu bisa tempat wisata yang ada di Kota Bandung dan bisa juga tempat hiburan seperti café,” pungkasnya.
