Anak Bos Toko Roti Aniaya Pegawainya Hingga Babak Belur, Pelaku Baru Ditangkap 2 Bulan Usai Kejadian Gara-Gara Viral

Pelaku menghina karyawannya dengan mengatakan sebagai orang miskin dan menantang gak akan berani lapor polisi karena miskin. Namun korban tetap melapor polisi. Namun kasusnya mengendap dan baru 2 bulan kemudian pelakunya ditangkap setelah ramai viral di media sosial.

Anak Bos Toko Roti Hajar Pegawainya dan Ngaku Kebal Hukum

Namun, korban menolaknya karena masih syok dan ketakutan usai dianiaya George Sugama secara membabi buta.

Korban Lapor Polisi pada 17 Oktober 2024, Penangkapan Butuh Waktu 2 Bulan

Tanpa adanya perawatan lanjutan, Dwi Ayu bersama rekan sesama karyawan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur pada 17 Oktober 2024.

“Laporan diterima di Polres Jakarta Timur. Setelah laporan saya diantar untuk visum di RS Polri Kramat Jati. Barang bukti yang saya serahkan ke kepolisian baju saya yang ada ceceran darah,” lanjut Dwi Ayu.

Hanya saja, penangkapan terhadap George oleh polisi memerlukan waktu hampir dua bulan sejak pelaporan oleh Dwi Ayu pada 17 Oktober 2024 lalu.

Korban Alami Trauma

Akibat penganiayaan membabi buta oleh George, Dwi Ayu mengaku mengalami trauma. Dia mengaku kerap begadang akibat terpikir terus menerus terkait penganiayaan yang dialaminya tersebut

“Sekarang tidur selalu pagi. Awalnya sebelum kejadian saya selalu tidur tepat waktu, jam 21.00 WIB atau jam 22.00 WIB. Tapi sekarang baru bisa tidur itu pagi, insomnia,” kata Dwi Ayu, Sabtu (14/12/2024).

Dia juga mengaku kerap murung setelah dianiaya oleh George. Korban pun berharap agar dirinya memperoleh keadilan setelah peristiwa yang menimpanya

“Sekarang saya masih suka sedih, tapi enggak tahu sedihnya kenapa. Saya berharapnya bisa mendapatkan keadilan. Karena banyak korban sebelumnya, sebelum saya itu banyak,” ujarnya.

Bahkan, korban menyebut setelah keluar dari tempat kerjanya di toko roti milik orang tua pelaku, dia saat ini kerap bertanya terkait adanya kekerasan atau tidak saat wawancara kerja

“Berpengaruh sampai ke wawancara kerja. Kemarin pas wawancara kerja, saya nanya ‘pak di sini enggak ada kekerasan kan?’ Sampai yang menginterview saya kaget kenapa saya bertanya begitu,” tuturnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: