EDITOR.ID, Jakarta, – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyindir ajakan mantan pendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019, Neno Warisan, untuk ikut Doa dan Tahlil Nasional kepada enam Laskar FPI yang mati ditembak anggota Polri.
Ali Ngabalin menyebut ajakan tersebut dari orang-orang yang mabuk agama.
“Mabok lagi, mabok lagi. mabok lagi, mabok lagi. Maaaaboook mabok lagi. Kalau sudah, mabok. Mabok lagi…mabok lagi, mabok lagi… maaaaboook sampai mati. He he he he he #MabokAgama,†tulis Ngabalin di twitter @AliNgabalinNew pada Jumat (12/3/2021).
Dalam akun twitternya, politikus Golkar itu membagikan cuitan tersebut bersama potongan video yang menunjukkan ajakan Neno untuk mengadakan Tahlil Nasional pada tanggal 16 Maret 2021.
“Jadi doa dan tahlil nasional pada tanggal 16 Maret 2021, pukul 8 malam melalui zoom. Saya dan Neno Warisman channel insyah Allah akan meliput,†kata Neno sebagaimana dilansir warta ekonomi.
Selain Neno, di dalam video tersebut juga ada HM Mursalin yang mengaku sebagai Presiden Komando Ulama untuk Pemenangan Politik Islam (KOMPI) dan juga mantan Komando Ulama Pemenangan Prabowo dan Sandi.
“Kami mengundang kita merajut persaudaraan kita dalam perjuangan yang sama yaitu kita akan melakukan tahlil dan doa untuk enam syuhadah yang sampai sekarang masih terkatung-katung dan satu-satunya harapan kita berdoa kepada Allah karena ini termasuk kita menolong agama Allah,†ucap Mursalin.
Mursalin menyampaikan bahwa doa dan tahlil tersebut merupakan bagian dari penegakkan keadilan yang besar pahalanya.
“Maka, menegakkan keadilan, perduli terhadap pembunuhan yang tidak jelas ini, ini adalah perbuatan besar pahalanya. Oleh karena itu, kami mengundang kepada seluruh kader-kader Kopasandi seluruh Indonesia dan Kompi, Komando Ulama untuk Pemenangan Politik Islam untuk mengikuti tahlil dan doa pada 100 hari enam syuhadah yang terbunuh,†tambahnya.
Dalam video asli yang diunggah di kanal YouTube ‘Bang Edhy’ pada 7 Maret 2021, tokoh-tokoh lain seperti Amien Rais dan juga anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI juga ikut mengajak masyarakat mengikuti doa dan tahlil nasional tersebut. (Tim)