Alumni Universitas Brawijaya Kaji Energi Nuklir Sebagai Opsi Transisi Energi

Di Indonesia, khusus untuk ketenagalistrikan, nuklir akan mulai dikembangkan pada tahun 2039. Hal itu seperti tercantum dalam Peta Jalan Transisi Energi menuju Net Zero Emission, yang dipaparkan Kepala Biro Perencanaan Kementerian ESDM, Chrisnawan Anditya.

Ikatan Keluarga Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar seminar yang menghadirkan sejumlah narasumber. Seperti Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman; Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna Safitri;

Meski demikian, penggunaan nuklir sebagai sumber energi memang masih memicu polemik. Kekhawatiran akan bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan nuklir di beberapa negara masih menghantui. Perdebatan mengenai nuklir juga berlangsung hangat dalam Seminar bertajuk Kaltim Menyambut Transisi Energi yang diselenggarakan IKA UB.

Dubes Fadjroel kemudian menceritakan di Kazakhstan, Pemerintah-nya akan melakukan referendum untuk mengetahui pendapat rakyat terhadap rencana penggunaan nuklir sebagai pembangkit listrik.

Sementara itu Ketua Umum PP IKA UB, Zainal Fatah yang merupakan Sekjen Kementerian PUPR menyampaikan “Kaltim adalah provinsi yang tidak bisa ditinggalkan dalam pembangunan nasional. Topik Seminar ini juga penting. Ini menunjukkan bahwa sebagai alumni kita terus ingin berkontribusi lebih baik.” (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: