Jatinangor, EDITOR.ID,- Menteri Dalam Negeri diwakili oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Jhon Wempi Wetipo telah mengukuhkan 1.227 putra-putri terpilih dari seluruh Indonesia menjadi Praja Pratama Institut Pemerintahan Dalam Negeri  (IPDN) Angkatan XXXIII Tahun 2022. Pengukuhan dilaksanakan di Lapangan Parade Abdi Praja, Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat (15/8/2022).
Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, MM dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah pendaftar seleksi Calon Praja IPDN Tahun 2022 sebanyak 41.728 orang, dan lulus sebanyak 1.229 orang, tidak memenuhi kuota 1 (satu) formasi dari Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua dan mengundurkan diri dari yang telah lulus seleksi 2 (dua) orang dari Provinsi Aceh dan Provinsi Maluku.
Seleksi Penerimaan Calon Praja (SPCP) IPDN Tahun 2022 mendasarkan sistem BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis), bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kepolisian Republik Indonesia. Seluruh proses seleksi dilakukan secara terbuka, real time dan dapat diakses oleh siapapun. Peserta tes bisa langsung mengetahui hasil seleksi saat itu juga.
Salah satu putra terbaik bangsa yang dikukuhkan sebagai Praja Pratama Angkatan XXXIII adalah Alfascadieno Akbar Fatoni yang biasa dipanggil Adien.
Adien bersama dengan Gita Parahiya Putri Bahari asal pendaftaran Sulawesi Selatan, terpilih sebagai pengucapan Kode Kehormatan Praja dan perwakilan pemasangan tanda pangkat oleh Wakil Menteri Dalam Negeri selaku Inspektur Upacara.
Yang menarik, Adien merupakan alumni pesantren dan Hafidz Qur’an 30 Juz, lulusan Pondok Pesantren Tahfidz Internasional dan SMA Daarul Qur’an, Tangerang, Banten.
Adien lahir di Jakarta, 22 Januari 2003, menyelesaikan pendidikan SMA Tahun 2020. Selama 6 tahun, sejak kelas 7 Adien menempuh pendidikan Pondok Pesantren Tahfidz Internasional Daarul Qur’an, salah satu Pondok Pesantren Tahfidz terbesar di Indonesia.
Selama 6 tahun dibina dengan pendidikan agama dan disiplin yang ketat, kegiatannya yang padat. Bangun tidur mulai pukul 03.00 untuk sholat tahajut dan dilanjutkan kegiatan sampai malam hari.
Pada saat ditanya, bagaimana kiatnya bisa masuk IPDN dengan persaingan yang ketat dan jumlah pendftar yang cukup banyak, hampir 42 ribu tahun ini, Adien menjelaskan,
“Saya mempersiapkannya (seleksi masuk IPDN) sudah sejak awal, lebih dari 1 tahun. Dan persiapan intensif selama 1 tahun,” ujar Adien.
Adien melanjutkan, “selama 1 tahun, saya mengikuti bimbel (bimbingan belajar) secara intensif. Baik bimbel SKD (Seleksi Kemampuan Dasar), latihan fisik dan tes psikologi. Saya ikut berbagai macam bimbel dalam waktu bersamaan. Jadi saya ikut bimbel SKD misalnya, saya ikut dibeberapa tempat, tidak hanua satu Juga bimbel psiko test, saya juga ikut banyak tempat.”