Aksi kontroversial Salwa Momika memicu kecaman dari banyak pihak. Apalagi. tindakan tersebut dilakukan bertepatan dengan hari Idul Adha.
Turki ngamuk
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan menyebut penodaan Al Quran sangat tercela, dan tidak dapat diterima.
“Tidak dapat diterima untuk mengizinkan tindakan anti-Islam ini dengan dalih kebebasan berekspresi,” tulis Fidan di Twitter.
“Menutup mata terhadap tindakan mengerikan seperti itu berarti terlibat.”
Kecaman Turki sangat berat. Negara itu memblokir tawaran keanggotaan NATO Swedia atas apa yang dilihatnya sebagai kegagalan Stockholm untuk menindak kelompok Kurdi yang dianggapnya “teroris”.
Aksi pembakaran kitab suci Al Quran sebelumnya
Pada bulan Januari, insiden serupa yang melibatkan Rasmus Paludan, seorang politikus sayap kanan yang membakar Alquran di Stockholm dekat kedutaan Turki, memperburuk ketegangan antara kedua negara.
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan kepada para pemimpin Swedia saat itu:
“Jika Anda tidak menunjukkan rasa hormat terhadap keyakinan agama Republik Turki atau Muslim, Anda tidak akan menerima dukungan apa pun untuk NATO dari kami.”
Maroko Tarik Dubesnya dari Swedia
Maroko melampaui pernyataan rahasia dan menarik duta besarnya ke Swedia untuk waktu yang tidak terbatas. Kementerian luar negeri kerajaan juga meminta kuasa hukum Swedia di Rabat dan menyatakan “kecaman keras atas serangan ini dan penolakannya atas tindakan yang tidak dapat diterima ini”, menurut media pemerintah.
Amerika Serikat Kutuk Aksi Bakar Al Qur’an
Departemen Luar Negeri AS menyatakan penentangannya terhadap pembakaran Al-Qur’an sementara juga mendesak Turki untuk menyetujui tawaran NATO Swedia. “Pembakaran teks-teks agama tidak sopan dan menyakitkan, dan apa yang legal belum tentu sesuai,” kata juru bicara Vedant Patel.
“Secara umum, kami terus mendorong Hongaria dan Turki untuk meratifikasi protokol akses Swedia tanpa penundaan.”
Iran
Juru bicara kementerian luar negeri Iran menyebut insiden itu provokatif, dianggap buruk dan tidak dapat diterima. “Pemerintah dan rakyat Republik Islam Iran… tidak mentolerir penghinaan seperti itu dan mengutuk keras itu,” kata Nasser Kanani.
“Pemerintah Swedia diharapkan serius mempertimbangkan prinsip tanggung jawab dan akuntabilitas dalam hal ini, sekaligus mencegah terulangnya penghinaan terhadap tempat suci,” tambahnya.
Arab Saudi
Kementerian luar negeri Saudi juga mengutuk pembakaran itu. “Tindakan penuh kebencian dan berulang ini tidak dapat diterima dengan alasan apa pun,” katanya.