Aktivis dan Arek Suroboyo Tolak Deklarasi KAMI

EDITOR.ID – Surabaya, Menanggapi rencana deklarasi dari sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) yang akan dilakukan pada hari senin (28/9/2020) di jl Mayjen Soengkono Surabaya, para aktivis 150 organisasi dan arek Surabaya yang menamakan diri `surabaya adalah kita“ membuat menyatakan sikap:

1. Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dan PANCASILA adalah komitmen final dari Pendiri Bangsa dan tidak akan pernah tergantikan oleh faham-faham lain, baik komunisme maupun KHILAFAH

2. Bahwa Pemerintahan JOKOWI dan KH. Ma’ruf Amin adalah kekuatan konstitusional hasil dari PILIHAN RAKYAT melalui PEMILIHAN PRESIDEN 2019-2024 dan tidak akan pernah tergoyahkan oleh gerakan PENGKHIANATAN yang berlindung dibalik KOALISI AKSI MENYELAMATKAN INDONESIA ( KAMI ) yg nota bene adalah gerakan untuk menggulingkan PEMERINTAHAN YANG SAH DAN KONSTITUSIONAL.

3. Bahwa KOALISI AKSI MENYELAMATKAN INDONESIA (KAMI) adalah gerakan dari PELACUR- PELACUR POLITIK, GELANDANGAN POLITIK, PECATAN DAN BARISAN SAKIT HATI yang berkolaborasi dengan MAFIA HITAM, KORUPTOR, DAN ORGANISASI TERLARANG YG BERHIMPUN DI HTI dengan mengedepankan POLITIK ADU DOMBA guna memecah belah persatuan bangsa yg tujuannya jelas ingin MEREBUT KEKUASAAN dengan cara- cara inkonstitusional.

4. Bahwa SURABAYA ADALAH KITA mendesak TNI DAN POLRI melarang kegiatan DEKLARASI KAMI di GEDUNG JUANG 45 termasuk infiltrasi kaum intolerans terutama HTI di di JATIM.

5. Bahwa SURABAYA ADALAH KITA MENDESAK KEPOLISIAN DAN TNI MENGGAGALKAN DAN MELARANG DEKLARASI KAMI KARENA DI KHAWATIRKAN BILAMANA MENDAPATKAN IJIN AKAN MENDAPATKAN PERLAWANAN DARI “SURABAYA ADALAH KITA” MENGINGAT PENGGUNAAN GEDUANG JUANG 45 MENODAI PERJUANGAN PARA PAHLAWAN DI KOTA SURABAYA

6. SURABAYA ADALAH KITA SIAP MENGAWAL DAN MENJAGA SURABAYA AGAR TETAP AMAN, DAMAI DAN KONDUSIF DALAM BINGKAI NKRI DAN PANCASILA.

Pernyataan sikap yang disampaikan Andre, juru bicara surabaya adalah kita ini mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Karena pada saat pandemi corona ini, tentunya sangat mengherankan jika orang-orang yang menyebut dirinya sebagai KAMI terus menerus mengumpulkan massa dan melakukan deklarasi.

“Saat pandemi corona, jika orang-orang KAMI dibiarkan atau diberi ijin mengumpulkan massa dan melakukan deklarasi secara keliling keseluruh daerah secara terus menerus seperti ini, selain bisa memicu ketegangan sosial, juga bisa menjadi sarana untuk terjadinya penularan virus corona secara massif dan meluas”, kata Abdul Karim, seorang warga setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: