Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berpidato di acara Reuni tahun 2017 (ist)
EDITOR.ID, Jakarta,- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menyatakan belum menerima surat pemberitahuan terkait rencana Reuni Alumni 212. Hal itu sekaligus membantah pernyataan dari pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) yang mengklaim sudah mengantongi izin.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Argo Yuwono dalam jumpa pers belum lama ini.
“Reuni 212 nanti di awal Desember sampai saat ini kami belum dapat surat pemberitahuannya,” kata Argo.
Yang terpenting, kata dia, masyarakat harus menaati seluruh UU yang berlaku terkait pelaksanaan acara 212.
Penjelasan Mabes Polri ini bertolak belakang dengan pengakuan Ketua Umum PA 212 Slamet Ma’arif. Ia mengatakan panitia reuni telah mengantongi izin Pemda DKI Jakarta dan kepolisian.
“Rekomendasi dari Gubernur DKI Jakarta Sudah kita dapatkan, dari Polres Jakarta Pusat juga sudah kita terima sehingga alhamdulillah soal perizinan tidak mengalami hambatan yang berarti,” kata Slamet di Markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019).
Sebelumnya diberitakan bahwa Persaudaraan Alumni 212 akan menggelar reuni akbar ke-3 di Monas, Jakarta Pusat pada 2 Desember 2019. Acara ini dilakukan untuk memperingati aksi Bela Islam 212 dua tahun lalu untuk menuntut pemerintah menindak Ahok dalam kasus penistaan agama.
Sementara itu Juru bicara acara Reuni 212, Awit Mashuri, mengatakan semua orang dapat hadir acara Reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2019.
“Siapapun boleh hadir,” kata Awit sebagaimana dilansir dari Tribun, Jumat (22/11/2019).
Menurut dia, panitia tidak memberikan undangan khusus kepada kepala negara, pejabat tinggi negara ataupun tokoh nasional lainnya. “Panitia tidak mengundang secara khusus kepada siapapun,” kata dia.
Dia menjelaskan, acara ini untuk menunjukkan eksistensi dan ajang pemersatu antar anggota.
Dia menegaskan tidak ada muatan politik di acara tersebut. “(Tujuan acara,-red) Persatuan umat. Menjaga ukhuwah umat,” kata Awit.
Tokoh Front Pembela Islam (FPI) itu menargetkan jutaan orang hadir di acara itu. “Semoga berjuta-juta,” tambahnya.
Panitia Reuni Akbar 212 ini juga sesumbar akan menghadirkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq untuk ikut ditengah-tengah aksi. Namun saat ini Rizieq belum bisa kembali ke tanah air karena masih belum jelas apakah ia akan pulang atau tetap betah tinggal di Arab Saudi.