Pada tahun 2018 Budiman juga mengetuai komunitas Inovator 4.0 yang didalamnya akademisi, peneliti, progammer, ahli rekayasa, seniman, dokter dan lain sebagainya.
Nama Budiman Sudjatmiko mencuat ke publik setelah ia turun sebagai aktivis melawan rezim Orde Baru dan Presiden Soeharto. Nama Budiman naik bersamaan momen peristiwa kudatuli di kantor PDI pada 27 Juli 1997.
Budiman yang saat itu mendirikan partai PRD dan menjabat Ketua Umum PRD ditangkap bersama 13 orang pengurus lainnya dan dijebloskan ke dalam penjara. Budiman lahir di Desa Pohonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 10 Maret 1970.
Dunia aktivis memaksa Budiman meninggalkan bangku kuliah di Fakultas Ekonomi UGM yang baru dienyamnya dua semester. Pada 28 April 1997, hakim PN Jakarta Pusat menjatuhi vonis 13 tahun penjara. Budiman didakwa merongrong ideologi negara Pancasila.
Pada 10 Desember 1999 Presiden Abdrurrahman Wahid atau Gus Dur memberikan amnesti yang dengan demikian Budiman Sudjatmiko bebas secara hukum. “Segera setelah keluar dari LP Cipinang tanggal 10 Desember 1999 berdasarkan amnesti Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Budiman kembali memimpin PRD,” tulis Miftahuddin dalam buku Radikalisasi Pemuda, PRD Melawan Tirani.
Dari data yang dihimpun, sejak tidak lagi duduk di senayan (DPR RI), mulai tahun 2021 Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V. (tim)