Jakarta, EDITOR.ID,- Markas Sambas Sinergy di Jalan Sambas Jakarta Selatan kembali kedatangan tamu istimewa. Beliau adalah Dr. Hendrikus Passagi. Ahli financial technologi (fintech). Mantan Direktur Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK ini banyak memberikan ilmu baru kepada jajaran Sambas Sinergi. Khususnya soal koperasi multi pihak dan likuiditas negara.
Saat ini Hendrikus Passagi mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau juga senior partner di KHP Law Firm.
“Sosok Pak Hendrikus ini jago soal fintech, pemikirannya inovatif dan beliau banyak pengalaman soal keuangan dan teknologi keuangan,” ujar Khairil Hamzah, founder Sambas Sinergy disela-sela diskusi.
Hendrikus Passagi mengatakan model koperasi multi pihak telah menarik perhatian sejumlah startup untuk membentuk koperasi. Oleh sebab itu pengembangan koperasi multi pihak patut mendapat dukungan sebab menjadi terobosan mempercepat tercapainya kemajuan koperasi di tanah air
Hendrikus juga bicara soal bagaimana Indonesia bisa memberikan layanan leasure dan entertainment kepada orang berduit agar mereka membelanjakan uangnya di tanah air. “Bukan membelanjakan uangnya di Singapura atau Eropa karena industri pariwisata disini kurang bisa menangkap kebutuhan mereka,” ujarnya.
Hendrikus Passagi beberapa waktu silam pernah mengungkapkan bahwa pertumbuhan e-commerce di Indonesia termasuk salah satu tertinggi di Dunia dan transaksi di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan capai USD 130 Miliar
Nama Hendrikus Passagi pernah dijagokan sebagai calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) periode 2023-2028.
Hendrikus juga menjabat sebagai Komisaris PT Digital Futures Exchange (DFX), yang akan menjadi penyelenggara perdagangan aset kripto atau Bursa Crypto di Indonesia bernama PT Cyrameta Exchange Indonesia. Hendrikus juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI)
Hendrikus memperoleh gelar Doktor bidang Keuangan dari Universitas Indonesia (2011). Gelar Master of Science bidang Keuangan dari University Of Illinois Amerika Serikat (1999). Gelar Sarjana Administrasi Publik dari STIA LAN (1990) dan Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Indonesia (2019).
Dia tergabung sebagai anggota PERADI-Perhimpunan Advokat Indonesia (2019). Hendrikus melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana Hukum di Universitas Pelita Harapan (2020). Beliau memperoleh Sertifikat Non Degree bidang Ekonomi dari Economics Institute at Boulder-Colorado Amerika Serikat dan Certified Finance and Treasury Professional (CFTP) dari FTA-Australia.