Surabaya, EDITOR.ID,– Warga desa Senden Trenggalek, Jawa Timur dikejutkan dengan kemunculan binatang langka bernama Kukang Jawa (Nycticebus javanicus). Hewan ini statusnya sebagai spesies kritis. International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah memasukkan ke dalam daftar “25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia” tahun 2008-2010.
Kukang Jawa itu ditemukan masuk di permukiman warga Desa Senden, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek. Kondisinya kasihan.
Hewan primata itu tampak malu-malu saat diperiksa petugas. Hal tersebut terlihat dari tingkahnya yang kerap menundukkan kepala di antara kaki dan tangannya.
“Sebelum melakukan pengobatan kami melakukan bonding atau pendekatan dulu baru dikasih obat karena pemalu,” kata Dokter Hewan Psukeswan Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Luki Yahya, Selasa (3/1/2022).
Kukang itu diduga mengalami infeksi di bagian mata sebelah kiri. Kemungkinan hal itu terjadi bermula dari jaringan parut yang membengkak.
“Infeksinya membuat bola mata primata dilindungi itu berwarna buram, berbeda dengan yang sebelah kiri berwarna cokelat cerah atau bening,” jelasnya.
Petugas lalu memberikan pengobatan yang diperlukan. Untuk kesehatan primata kukang secara keseluruhan terpantau baik.
Namun, pihaknya tetap akan melakukan pemantauan dan pemeriksaan berkala untuk memastikan satwa dilindungi itu benar-benar sembuh dan tidak trauma.
Dia menduga primata Kukang Jawa itu berasal dari hutan sekitar wilayah Kampak.
“Belum ada warga yang mengaku kehilangan binatang peliharaannya, jadi mungkin saja kukang ini dari hutan,” katanya.
Primata asli Jawa ini tersebar di wilayah bagian Barat dan Tengah pulau Jawa. Statusnya kritis terancam punah (Critically) akibat perburuan liar dan perdagangan satwa ilegal.
Namanya umum disebut “Malu-malu” karena beranggapan pada siang hari satwa ini lebih banyak berdiam diri sambil menutupi wajahnya. Kukang masuk dalam kategori satwa yang aktif pada malam hari (nokturnal), karena itu pada siang hari lebih memilih untuk beristirahat atau tidur.
Saat matahari mulai terbenam, Kukang akan keluar untuk mencari makan dan aktif serta lincah saat berpindah dari pohon ke pohon. Primata Kukang jawa adalah jenis endemik pulau Jawa, sementara dua jenis lainnya tersebar di pulau Sumatera dan Kalimantan.
Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek Triadi Atmono menyebut bisa saja hewan yang masuk dalam status konservasi kritis itu adalah satwa liar.
Pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim terkait penemuan primata yang dilindungi negara itu.