“Jadi pertemuan ini adalah inisiatif dari kami semua ketua DPD. Kami meminta untuk bertemu ketua umum dan ketua umum menyiapkan waktunya di tengah kesibukan beliau,” kata dia.
Ahmad Doli Kurnia mengatakan, ada tiga hal yang diperbincangkan dalam pertemuan tersebut. Pertama, seluruh Ketua DPP Partai Golkar se-Indonesia menolak Munaslub. 38 Ketua DPD Golkar menyatakan mendukung kepemimpinan Airlangga.
“Oleh karena itu kami ingin menegaskan ya kalau ada yang mengatakan bahwa isu Munaslub itu, memang diusulkan oleh 2/3 (DPD), kami menyatakan 100% kami di sini menolak Munaslub,” kata dia.
Seluruh Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia juga sepakat mendukung kepemimpinan Airlangga. “Kami sudah putuskan ini di Munas, kami sudah putuskan di Rapimnas dan di Rakornas, kami komit (komitmen) satu komando di bawah pimpinan Pak Airlangga Hartarto untuk menyelesaikan semua agenda selama 5 tahun ini sampai akhir periode ini nanti tahun 2024,” kata dia.
Kedua, seluruh Ketua DPP Partai Golkar se-Indonesia telah berkonsolidasi menuju kemenangan pada Pemilu 2024. Seluruh kader sepakat fokus menggalakkan strategi pemenangan Pemilu 2024.
“Kami ingin fokus bekerja untuk memenangkan seluruh agenda politik Partai Golkar 2024 bersama Pak Airlangga Hartarto di 2024,” ucap Doli.
Ketiga, Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia mendorong Airlangga mendukung kepemimpinan Jokowi hingga akhir masa jabatan. Hal ini mengingat Partai Golkar merupakan partai koalisi pemerintahan.
“Kami selalu mendorong penuh agar Pak Airlangga tetap dari awal sampai akhir bersama-sama dan satu bersama Pak Jokowi, juga termasuk menghadapi agenda Pilpres,” katanya.
“Kami sangat berharap Pak Airlangga bisa sama-sama terus membangun komunikasi yang intensif untuk menghadapi agenda-agenda ke depan agenda pemerintah dan agenda Pemilu bersama dengan Pak Jokowi,” sambungnya.
Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia juga menyerahkan penentuan dukungan capres dan cawapres kepada Airlangga selaku ketua umum. Ahmad Doli menegaskan, para Ketua DPD Golkar mendukung seluruh keputusan Airlangga.
“Kami mendukung sepenuhnya apa pun yang diputuskan ketua umum dan kami sadar betul bahwa ketua umum dan Golkar bagian dari pemerintah 5 tahun ini dan kita berharap komunikasi dan hubungan baik antara Ketua Umum dengan seluruh jajaran kementerian termasuk Pak Jokowi, itu menjadi kata kunci penting yang kami sampaikan,” pungkasnya.