Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengajian itu didatangi warga dan banser berseragam. Massa menolak adanya pengajian itu. Massa yang berjumlah ratusan itu memenuhi halaman masjid dan jalanan di depan masjid.
Di bawah guyuran hujan, massa meminta pengajian dihentikan. Mereka berorasi melalui pengeras suara lewat mobil komando. Aksi massa itu mendapat pengamanan dari polisi. Setelah melakukan pembicaraan, akhirnya disepakati pengajian itu tidak diteruskan.
NU: Dakwah Hanan Tak Sesuai Kultur Umat di Jatim
Menanggapi alasan warga dan Banser membubarkan pengajian Ustaz Hanan, Bendahara GP Ansor Jawa Timur M Fawait (Gus Fawait) menegaskan cara ceramah ustaz tersebut tak sesuai dengan budaya umat muslim di Jawa Timur.
“Saya mendengar dan mengetahui masalah tersebut. Saya pikir bahwa kita harus berkomitmen bersama menjaga kondusifitas masyarakat. Semua orang harus menahan diri, menahan ego masing-masing bahwa pengajian itu bagus, pengajian itu baik. Namun, kiranya pengajian itu membawa mudarat, saya pikir bisa ditahan, dan dibicarakan bersama,” kata Gus Fawait sebagaimana dilansir detikJatim, Sabtu (18/2/2023).
Menurut Gus Fawait cara berdakwah Ustaz Hanan Attaki di Pamekasan tidak sesuai dengan kearifan lokal dan budaya masyarakat Jawa Timur, termasuk di wilayah Desa Laden, Pamekasan.
“Toh, juga jangan sampai hal ini bisa memicu dan membelah masyarakat. Karena tujuan pengajian itu supaya kita lebih religius, mencintai bangsa-negara, keluarga, dan sesama. Maka, kalau kiranya pembicaranya itu tidak bisa diterima oleh masyarakat banyak di daerah sekitar, ya mbok ya dipikirkan, jangan memaksakan diri,” jelasnya.
Gus Fawait menyarankan, jika memang ingin mendengarkan pengajian Ustaz Hanan Attaki, masyarakat diminta mendatangi daerah asal yang bersangkutan, bukan dengan memaksa menggelar pengajian di wilayah yang banyak warga yang tidak menyukainya.
Dia menilai hal yang wajar banyak penolakan pengajian Ustaz Hanan Attaki di beberapa tempat di Jawa Timur. Sebab, banyak pernyataan dari Ustaz Hanan Attaki yang tidak sesuai dengan kultur-budaya masyarakat Jatim.
“Nah, maksud saya, tidak mungkin kalau tidak asap tidak ada api. Selama ini pernyataan ustaz itu mungkin tidak sesuai dengan masyarakat Jatim dan Pamekasan. Maka sebaiknya pihak-pihak terkait harus menahan diri, baik panitia maupun kawan kami di Pamekasan, jangan sampai jadi konflik horizontal,” ujarnya.
Ustaz Hanan Attaki Beri Klarifikasi
Terkait apa penyebab pengajiannya banyak ditolak di “kandang” NU, Hanan Attaki lantas memberi klarifikasi.