EDITOR.ID, Tangerang, Banten,- Innalilahi wa Innalilahi Rojiun. Kabar duka kembali datang dari kalangan ulama, Pimpinan Pondok Pesantren dan Majelis Ta?lim Al-Istiqlaliyyah Cilongok, Abuya Uci meninggal dunia pada hari Selasa (6/4/2021) pagi.
Abuya Uci dikabarkan meninggal dunia dikarenakan sakit. Kesehatan Abuya Uci menurun pada hari Senin malam. Jenazah Abuya Uci dimakamkan pada sore hari di kawasan Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah Cilongok.
Kabar duka meninggalnya Abuya Uci disampaikan oleh Ustadz Yusuf Mansur, Gubernur Banten Wahidin Halim dan juga Wakil Gubernur Banten Andhika Hazrumy.
Siapa yang tak mengenal Abuya Uci Thurtusi. Kepopulerannya di Banten setara dengan tokoh dan ulama lain yang ada di Indonesia seperti Habib Lutfi bin Yahya dan Abuya Muhtadi.
Abuya Uci Thurtusi atau yang akrab dipanggil Abuya Uci ini merupakan salah satu Ulama Besar Indonesia yang berasal dari sebuah kampung di Kabupaten Tangerang yaitu Kampung Cilongok, Pasar Kemis.
Abah dari Abuya Uci adalah Almarhum Abuya Dimyathi Cilongok yang juga seorang kiai yang sangat disegani oleh masyarakat Banten. Sehari-hari, Abuya Dimyathi Cilongok mengajar ngaji kepada para santri-santrinya. Abuya Dimyati pun rutin melaksanakan pengajian mingguan untuk masyarakat di luar pesantren Cilongok.
Semenjak kecil, Abuya Uci mulai belajar dari ayahnya di pondok pesantren Al Istiqlaliyah dan langsung diajarkan ayahnya. Tidak hanya menyerap ilmu dari ayahnya, Abuya Uci juga belajar dari 32 guru yang ada di pesantren tersebut selama 32 tahun dalam hidupnya.
Sepeninggalan ayahnya, Abuya Uci langsung memimpin pondok pesantren Al Istiqlaliyah, yang telah berdiri sejak tahun 1957 di kampung Cilongok, Banten, luas sekitar 4,5 hektare.
Setelah sholat Shubuh di hari Minggu, pondok pesantren akan rutin mengadakan majelis akbar yang langsung dipimpin Abuya Uci. Ribuan jemaah kerap memadati dan mengikuti pengajian yang berasal dari berbagai wilayah, termasuk Tangerang, Banten, Bogor, Bekasi hingga Jakarta.
Selain acara rutin mingguan, pondok pesantren Al Istiqlaliyah juga biasa mengadakan maulid Nabi yang akan dihadiri hingga ratusan ribu jemaah dari berbagai wilayah.
Namanya tidak hanya di kenal di tanah Jawa saja. Namun sosok Abuya Uci sudah terkenal hingga ke luar pulau jawa. Bahkan Abuya Uci terkenal hingga ke mancanegara seperti Mesir, Yaman, Arab, India, Irak hingga Maroko pernah hadir di pengajian Abuya Uci.
Dan jemaah dari negara-negara ini pun kerap datang untuk menghadiri acara yang dipimpin Abuya Uci.
Salah satu santri Abah Uci, Supian menceritakan, gurunya itu dikenal sebagai sosok berpengaruh di Tangerang, khususnya di wilayah Pasar Kemis. Pengajian yang digelar tiap Minggu, bahkan dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai daerah di provinsi Banten.
“Abah itu memang dikenal sebagai ulama berpengaruh, banyak tokoh masyarakat dan ulama lain yang sering sowan untuk minta pendapat beliau. Setiap hari Minggu juga di sini membeludak jamaah,” ujar Supian, Selasa (6/4/2021).
Ceramahnya yang konsisten menggunakan bahasa sunda menjadikan tokoh ini semakin dicintai oleh berbagai kalangan. Selain mudah dipahami, ceramah dengan bahasa sunda dinilai masyarakat banten memberikan ruh tersendiri saat disimak.
Kharisma Abuya Muhtadi Cilongok dan Abuya Uci mampu membius spiritual umat Muslim. Kecintaan mereka kepada sahabat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini dibuktikan dari kehadiran jutaan masyarakat saat Peringatan Maulid Nabi dan Haul Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani yang digelar secara rutin oleh Pesantren Cilongok.
Jutaan jamaah dari berbagai daerah datang ke Cilongok untuk mengikuti pengajian dan sowan kepada Abuya Uci. Katanya, acara yang memberikan berkah tersendiri bagi warga Tangerang ini digelar satu tahun sekali dan selalu membludak serta membanjiri satu kampung Cilongok.
Kampung Cilongok terlihat seperti lautan manusia. Bahkan, para jamaah tiba di lokasi pengajian sebelum acara itu dimulai. Tak hanya saat haul, acara pengajian mingguan pun membawa berkah bagi para pedagang, di bahu sepanjang jalan dan lapangan sekitaran pesantren. Para pedagang ikut meramaikan pengajian.
Mereka menjajakan berbagai aneka makanan, baju muslim, makanan tradisional lokal, akik, sarana ibadah, minyak wangi, dan masih sangat banyak para pedagang lainnya.
Abuya Uci sangat dekat dengan sosok Gus Dur. Kedekatannya itu dibuktikan dari sikap dua ulama ini yang saling mendukung dalam hal penguatan ilmu agama dan akidah umat Muslim di Indonesia.
Semasa hidup, Gus Dur beberapa kali mengisi pengajian di pesantren Cilongok. Selain Gus Dur, ulama yang juga dekat dengan Abuya Uci adalah Habib Maulana Lutfi bin Yahya yang saat ini tinggal di Pekalongan, Jawa Tengah. (tim)