EDITOR.ID, Jakarta,- Penyakit hepatitis akut menyebar secara misterius. Di Jakarta belasan anak-anak terpapar virus hepatitis ini. Di Jawa Timur muncul 114 kasus. Menghadapi kondisi ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut misterius.
Hal tersebut terkait dengan ditemukannya kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).
Kemenkes lantas menerbitkan SE Nomor HK.02.02/C/2515/2022 melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
SE bertujuan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), SDM Kesehatan, serta para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus hepatitis tersebut.
Melansir Kamis (5/5/2022), Kemenkes juga mengeluarkan perintah kepada dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, KKP, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit.
Kemenkes meminta agar pihak-pihak tersebut memantau dan melaporkan jika ada kasus sindrom penyakit kuning akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
Adapun gejalanya yakni kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning serta urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak.
Selain itu, Kemenkes pun meminta untuk memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat serta upaya pencegahan melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Kemudian, Kemenkes juga meminta agar pihak terkait mengimbau masyarakat untuk mengunjungi fasilitas layanan kesehatan jika mengalami sindrom penyakit kuning.
Serta membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.
Apabila menemukan adanya peningkatan kasus sindrom jaundice akut maupun menemukan kasus sesuai definisi operasional, Kemekes meminta pihak terkait segera melapor.
Laporan tersebut dapat disampaikan kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC).
Yakni dengan cara Telepon/WhatsApp ke 0877-7759-1097 atau surat elektronik [email protected].
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan terkait gejala hepatitis misterius tersebut.
Antara lain yakni memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah, diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, dan kejang.
Menurut Nadia, Kemenkes saat ini masih melakukan investigasi terkait penyebab kejadian hepatitis tersebut.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan berhati-hati.
Tetap lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan dan memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang.
Kemudian tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan. (tim)