EDITOR.ID, Kiev,- Perang yang dilancarkan Rusia ke Ukraina semakin memanas. Pasukan Rusia terus menghujani sejumlah kota besar di Ukraina dengan rudal. Terkini kota Kherkiv diserang bom hingga porak poranda. Sejumlah warga sipil Ukraina tewas akibat serangan tersebut.
Sudah sepekan lebih serangan demi serangan dilakukan Rusia guna menguasai titik-titik vital seperti kota pelabuhan, bandara, hingga pangkalan militer.
Namun uniknya justru Rusia mengumumkan sejak serangan pertama ke Ukraina, sebanyak 500 tentaranya tewas dan 1.597 lainnya terluka. Kendati demikian, masih belum jelas berapa sebetulnya jumlah korban jiwa dari masing-masing pihak.
Meskipun banyak negara sudah menyatakan kecaman hingga mengambil langkah pemboikotan di sejumlah sektor seperti transportasi, perdagangan dan ekonomi, Rusia tetap acuh dan terus melancarkan serangan.
Kota Kherson Jatuh ke Tangan Rusia
Pasukan Rusia terus menghujani Ibu Kota Kiev dengan serangan bom. Dilansir BBC, memasuki hari kedelapan Kamis (3/3/2022) siang, pasukan Rusia telah menguasai kota pelabuhan utama Kherson di Laut Hitam, tepatnya di bagian selatan Ukraina.
Seperti diketahui, Kherson adalah kota besar Ukraina pertama yang direbut sejak invasi dimulai. Ini merupakan sebuah kemenangan signifikan bagi Moskow, setelah serangkaian kemunduran militer. Tak hanya itu, pasukan Rusia kini telah mengepung Mariupol, dimana pertempuran mengerikan dilaporkan.
Mariupol Kritis Digempur Pasukan Rusia
Perwira militer Ukraina menyebut kondisi Kota Mariupol kritis karena terus digempur pasukan Rusia sejak Rabu (2/3/2022).
Wakil Komandan Mayor Sergei Orlov mengatakan kota di Ukraina selatan itu masih dikepung pasukan Rusia dan separatis dari Donetsk.
“Pasukan Ukraina kami dan Garda Nasional sangat berani. Mereka pantang menyerah dan bertempur untuk Ukraina, untuk Mariupol,” ujar Orlov, seperti dilansir dari CNN.
Meski demikian, Orlov mengatakan pasukannya mulai kesulitan menghadapi gempuran dari pasukan Rusia. “Kami meminta bantuan militer, kami menunggu bantuan militer. Pasukan kami amat berani, tapi kami dikepung pasukan Rusia yang jauh lebih banyak,” tutur Orlov.
Orlov mengatakan pasukan Rusia terus membombardir Kota Mariupol selama 26 jam tanpa henti. “Mereka menghancurkan kota kami dengan semua senjata dari artileri hingga misil jet tempur, dari roket taktis hingga sistem roket multipeluncur,” ujar Orlov.
“Kami kehilangan daya listrik di seluruh kota, kami tak punya suplai air, tak ada sistem sanitasi, dan tak ada pemanas,” ia menambahkan.
Ledakan besar terdengar di Kyiv
Media Ukraina melaporkan beberapa jam terakhir ledakan besar telah mengguncang ibukota Ukraina, Kyiv, memicu sirene serangan udara di tengah pertempuran di pinggiran ibu kota Ukraina tersebut.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan konvoi besar kendaraan militer Rusia di dekat Kyiv telah dihentikan karena kekurangan bahan bakar dan makanan.
Kharkiv terus dibombardir
Kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv terus mendapatkan serangan dari pasukan Rusia. Serangan tersebut menghancurkan gedung-gedung sekolah, sejumlah toko dan katedral yang ada di kota tersebut.
Melalui sebuah video, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji keberanian warga dalam membela negaranya.
Pengadilan Internasional Investigasi Kejahatan Perang
Sementara Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag mulai menginvestigasi kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Ukraina.
Jaksa kepala The International Criminal Court’s atau Pengadilan Kriminal Internasional mengatakan penyelidikan aktif terhadap kemungkinan kejahatan perang di Ukraina akan segera dilanjutkan, setelah pihaknya berhasil mendapatkan dukungan dari 39 negara.
Rencana gencatan senjata
Rusia memperdebatkan kemungkinan membahas gencatan senjata dalam pembicaraan dengan Ukraina. Diperkirakan, ‘pembicaraan’ tersebut akan diadakan pada hari Kamis di perbatasan Belarusia – Polandia.
PBB tuntut Rusia untuk menarik pasukan
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuntut Rusia untuk segera menarik diri dari Ukraina. Disebutkan bahwa Moskow hanya memenangkan dukungan dari empat negara, yaitu Belarusia, Korea Utara, Eritrea dan Suriah.
Jet Rusia dilaporkan masuk ke wilayah udara Swedia
Angkatan Bersenjata Swedia melaporkan empat jet tempur Rusia memasuki wilayah udara Swedia, di sebelah timur pulau Gotland di Laut Baltik.
Sebanyak satu juta pengungsi melarikan diri
PBB mengumumkan bahwa lebih dari satu juta orang kini telah melarikan diri dari pertempuran di Ukraina sejak awal invasi Rusia, untuk mencari tempat perlindungan. PBB menyebutnya sebagai eksodus orang tercepat abad ini.
Dalam sebuah unggahan di Twitter, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan, hanya dalam tujuh hari, pihaknya telah menyaksikan eksodus satu juta pengungsi dari Ukraina ke negara-negara tetangga.
Tentara Rusia yang terluka diangkut ke Belarusia
Tentara Rusia yang terluka dalam pertempuran di sekitar Kyiv dilaporkan sedang dibawa ke rumah sakit Belarusia, di dekat perbatasan Ukraina.
Superyacht milik miliarder Rusia berlabuh di Maladewa
Sebanyak lima superyacht milik miliarder Rusia telah berlabuh atau berlayar di Maladewa, negara kepulauan di Samudera Hindia yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS, menurut data pelacakan kapal. (tim)
