EDITOR.ID, Kiev,- Ribuan tentara Rusia terus merangsek dengan ratusan kendaraan lapis baja dan tank menuju ibukota Ukraina. Hal ini membuat situasi negeri Ukraina kian memanas. Warga Ukraina bersiap-siap melakukan perang nekat bermodalkan bom molotov untuk menghadang laju pasukan Rusia.
NATO mengklaim menyiapkan pasukan dan 100 jet tempur. Namun entah kemana jet tempur dan pasukan yang dikatakan pakta pertahanan Barat itu berada. Bahkan mereka sama sekali tak membantu Ukraina yang tengah babak belur dihajar Rusia.
Dalam sebuah pernyataannya, Kepala NATO, Jens Stoltenberg mengungkapkan NATO akan mengerahkan pasukan untuk meningkatkan pertahanan.
Stoltenberg menyatakan NATO memiliki ribuan pasukan dan 100 jet tempur yang disiagakan.
“Kami memiliki lebih dari 100 jet dalam siaga tinggi, beroperasi di lebih dari 30 lokasi berbeda dan lebih dari 120 kapal dari utara hingga Mediterania,” ucap Stoltenberg.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah peperangan semakin meluas hingga ke negara sekutu NATO.
“Ini untuk menjaga perdamaian guna mencegah serangan dan mencegah perang yang sedang berlangsung di Ukraina meluas ke negara sekutu NATO mana pun,” katanya.
Tetapi, dirinya tidak menjelaskan pasukannya tersebut dikirim kemana, Ia hanya mengungkapkan itu terserah komandan militer tertinggi NATO.
Stoltenberg juga berjanji bahwa pihaknya tengah memperkuat pencegahan dan berupaya untuk memberikan pertahanan yang lebih baik.
?Kemarin, sekutu mengaktifkan rencana pertahanan kami dan sebagai hasilnya, kami mengerahkan elemen Pasukan Respons NATO (NRF) di darat, di laut, dan di udara untuk lebih memperkuat postur kami dan untuk merespons dengan cepat segala kemungkinan,? jelas Stoltenberg.
Langkah tersebut diambil NATO guna untuk meningkatkan pertahanan dengan mengirimkan ribuan tentara ke negara-negara anggota NATO saat Rusia mulai memasuki ke Ukraina.
Melansir dari AFP, Stoltenberg juga mengatakan perang antara Rusia dan Ukraina masih dalam situasi cair.
“Ini masih situasi yang cair. Apa yang telah kita lihat adalah pasukan Ukraina bertempur dengan berani dan benar-benar mampu menimbulkan kehancuran pada pasukan Rusia yang menyerang,” ungkap Stoltenberg setelah pertemuan puncak melalui video dengan para pemimpin NATO.
Ia juga menyatakan tujuan Rusia melakukan invasi ke Ukraina adalah untuk mengubah pemerintah Ukraina dan Rusia saat ini tengah bergerak menuju Keiv.
“Ini adalah invasi penuh ke Ukraina. Mereka bergerak menuju Keiv dan tujuan yang dinyatakan adalah untuk mengubah pemerintah Ukraina,” sambungnya.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan Amerika Serikat siap berdiri di depan dengan membawa pasukan sebanyak mungkin.
“Apa pun persyaratan itu … Amerika Serikat siap untuk condong ke depan sebanyak mungkin,” ujar Kirby.
Kirby juga menekankan bahwa NRF diturunkan untuk memberikan perlindungan kepada negara anggota NATO bukan untuk terlibat pertempuran di Ukraina. Karena seperti yang diketahui Ukraina bukanlah anggota NATO.
Pemicu diaktifkannya NRF adalah invasi pelanggaran hukum oleh Rusia ke Ukraina.
“Kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO,” jelasnya. (tim)