Jika Alokasi Anggaran APBD 2022 Masih Belum Ditingkatkan, Bisa Jadi Penghambat Pemulihan Ekonomi

screenshot 2021 10 24 23 09 58 85

EDITOR.ID, Bandung – Pada rapat kerja pembahasan Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan pembahasan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2022, masih belum adanya formasi anggaran yang meningkat di tahun 20202.

Hal ini membuat anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra, Irpan Haeroni menilai bahwa alokasi anggaran harus ditingkatkan.

‘Sebab jika masih sama maka akan jadi penghambat pertumbuhan ekonomi,” jelas Irpan Haeroni, Jumat 5 November 2021.

Penghambat pertumbuhan ekonomi, itu tidak hanya dari daya beli masyarakat yang terdampak covid, namun juga karena stimulus dari pemerintah di bidang Ekonomi tidak dianggarkan dengan Maksimal.

“Sekarang situasi dunia usaha yang sudah mulai meningkat dan mobilitas masyarakat sudah mulai berangsur normal,??ucapnya.

Irpan melihat, akan tetapi pada kenyataannya alokasi pada rancangan anggara untuk APBD 2022 tidak jauh berbeda dengan 2021.

“Anggarannya tetap, dimana anggaran yang dialokasikan dari TAPD masih sangat minim.Padahal pertumbuhan ekonomi sudah mulai meningkat,” jelasnya.

Saat ini, sektor bisnis sudah berjalan, dan mobilas penduduk sudah mulai normal ,dan ditunjang dengan vaksinasi itu menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi.

‘Pemprov Jabar harus merubah asumsi bahwa keadaan pada tahun 2021 akan sama pada tahun 2022. Hal itu hanya akan menghambat dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena PAD itu hanya di plotting lebih rendah dari PAD tahun 2021 yang kondisi ekonominya tidak baik dibanding optimisme di tahun 2022. Seharusnya pertumbuhan ekonomi menjadi pertimbangan peningktan PAD,” pungkasnya.

(Advertorial Adikarya Parlemen DPRD Jabar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: