EDITOR.ID, Jakarta,- Meski kegiatan Front Pembela Islam (FPI) sudah dilarang dan dibubarkan pemerintah, namun benih ideologi para pengikutnya masih tumbuh subur dan terus meluas di daerah-daerah.
Kali ini mereka lahir kembali dan berganti “casing” dengan nama baru “Front Persaudaraan Islam (FPI)”. Yang tergabung dalam kelompok ini orangnya tetap yang selama ini berada di FPI.
Namun kali ini mereka merubah “wajah” atau ideologi. Yang tadinya Islam berkarakter keras kini mereka santun. Entah apakah karakter dan ideologi ini muncul tulus dari nurani jiwa mereka atau hanya sekadar supaya aman dari penertiban pemerintah secara hukum.
Jika dulu mereka indentik dengan kekerasan, sweeping, razia dan keroyokan massa, kini, FPI Reborn lebih menampilkan kelompok Islam yang santun dan pro NKRI, membela merah putih dan nilai kebangsaan.
Bahkan FPI wajah baru ini berusaha menampilkan pencitraan santun agar mendapat simpatik publik. Salah satunya mereka menggelar operasi kemanusiaan. Membantu sesama terutama memanfaatkan momentum bencana alam untuk kembali mengambil dukungan dari publik bahwa mereka telah berubah.
Terbukti sebuah akun Twitter dengan nama @Reborn_FPI muncul dengan menyebarkan informasi mengenai kegiatan membantu korban bencana alam.
Akun tersebut diduga milik Front Persaudaraan Islam (FPI), dan seolah mengumumkan jika FPI lahir kembali meski namanya berbeda dengan ormas yang dibubarkan oleh pemerintah.
Berdasarkan pantauan akun tersebut sampai malam ini sudah menulis 21 cuitan. Yang pertama, menginformasikan soal musibah banjir.
“Laskar Kemanusiaan – Front Persaudaraan Islam menyebar ke titik-titik daerah Banjir membawa Perahu karet, logistik dan peralatan Dapur Umum. #FPI_SelaluTerdepan,” begitu cuitnya pada 17 Januari 2021.
Setelah itu, ada juga cuitan tentang dibukanya posko di Barabai, untuk membantu korban banjir.
“Mujahidah Persaudaraan Islam (MPI) tiba di Posko Umat dan ikut turun bersama Laskar Kemanusiaan FPI membantu buka dapur umum dan pembagian logistik untuk korban banjir di Barabai,” tulisnya seraya menyertakan video singkat.
Lewat salah satu cuitannya, akun @Reborn_FPI juga menginformasikan belum dibukanya rekening untuk penerimaan donasi. Seperti diketahui, saat ini rekening terkait dengan FPI yang dibubarkan pemerintah masih dibekukan.
“Belum ada Rekening untuk menerima Donasi. Dan tidak diperkenankan siapapun Netizen / orang perorang mengumpulkan donasi menggunakan nama FPI,” tulisnya.
https://twitter.com/Reborn_FPI/status/1351459779709857795
https://twitter.com/Reborn_FPI/status/1350645058345701381
“Sementara menggunakan dana patungan Anggota Front Persaudaraan Islam untuk korban Bencana. Jika sudah ada, nanti segera kami publikasikan,” sambung cuitan @Reborn_FPI.
Dalam cuitan lainnya, @Reborn_FPI juga menginformasikan soal dibukanya posko dan dapur umum untuk para korban banjir di Kalsel.
Mereka juga mengklaim sudah menyebarkan makanan kepada para korban. “Banjir di Kalsel, Front Persaudaraan Islam Buka 8 Posko dan Dapur Umum. Hingga saat ini sudah mebagikan ?12.000 paket Makanan siap saji dan Sembako,” tutur @Reborn_FPI.
Selain untuk para korban banjir di Kalsel, @Reborn_FPI juga mengabarkan soal kegiatan penanganan bencana di Mamuju, Sulawesi Barat.
“Bantuan Logistik Kloter Ke-2 Laksana FPI (Laskar Siaga Bencana – Front Persaudaraan Islam) Untuk Korban Gempa di Mamuju, Sulawesi Barat,” begitu cuitannya.
@Reborn_FPI juga meminta para loyalis Habib Rizieq Shihab (HRS) untuk turun membantu korban bencana alam lainnya di sejumlah daerah.
“Kepada segenap Laskar Kemanusiaan Front Persaudaraan Islam, untuk segera turun membantu Korban Bencana Alam didekat daerah masing-masing. Tanah Longsor, Sumedang Banjir, Kalsel, Gempa Bumi, Sulbar, Banjir & Longsor, Manado Gunung Semeru Meletus, Lumajang & Kab. Malang dsk,” paparnya.
Belum dikonfirmasi apakah itu merupakan akun resmi kembalinya ormas FPI yang berganti nama karena sebelumnya telah dibubarkan atau bukan.
Sebagaimana diketahui ketika FPI (Front Pembela Islam) dilarang pemerintah, sejumlah pentolan dari kelompok itu mendeklarasikan nama baru, yakni Front Persatuan Islam. Kemudian berubah menjadi Front Persaudaraan Islam (FPI). (tim)