EDITOR.ID, Surabaya, – Masa pandemi COVID-19 sudah hampir setahun. Dan dampaknya tidak hanya di sektor ekonomi namun juga di sektor pendidikan. Aktivitas pembelajaran tidak bisa dilakukan tatap muka, namun dilakukan secara daring atau online. Akibatnya banyak anak anak yang terbengkalai dan terhambat pendidikannya.
Pandemi COVID-19 juga mengganggu aktivitas Perguruan Tinggi dalam melakukan kuliah kerja nyata atau KKN. Dimana KKN adalah salah satu syarat kelulusan S1.
Akhirnya Perguruan Tinggi memberikan tugas kegiatan KKN kepada Mahasiswa/Mahasiswinya dengan cara daring atau KKN di daerah atau desa masing-masing.
Kegiatan KKN dengan dilakukan di desa atau daerah masing sudah dimulai oleh Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. Seperti yang dilakukan salah satu mahasiswi yang bernama Distia Nurhalizah dari Fakultas Ekonomi Akutansi. Kebetulan Distia Nurhalizah berasal dari Surabaya, melakukan KKN di daerahnya sendiri tepatnya di Asemrowokali, Kelurahan Asemrowo, Surabaya.
“Asemrowokali adalah tempat masa kecil saya, makanya saya ingin buat bangga orang tua saya, dengan memberikan yang terbaik buat kampung saya,” ujarnya saat ditanya wartawan.
Setelah melalui penelitian selama dua minggu, Ternyata banyak anak anak di Asemrowokali pendidikannya masih TK dan SD. Dan Distia (biasa dipanggil) memfokuskan untuk mengajar Bahasa Inggris untuk anak anak. Tapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan agar aman dari penyebaran virus Corona.
Hal pertama yang dilakukan dengan membagikan masker kepada anak anak dan buku panduan untuk belajar bahasa Inggris.
“Saya sengaja bagikan masker, agar anak anak juga harus hati-hati dengan virus Covid, dan selalu ingatkan pada anak-anak untuk jaga jarak,” ucapnya.
Disamping fokus memberikan pelajaran bahasa Inggris, Distia juga mengajarkan cara bergaul yang benar untuk anak-anak, terutama masalah akhlak.
“Di sini anaknya bandel bandel mas, suka meso dan sering bertengkar sesama teman, tapi ini tantangan buat saya untuk mendidik mereka dan melatih kesabaran saya,” jelasnya sambil tertawa.
Selain itu warga terutama ibu-ibu sangat senang dengan kehadiran mahasiswi Cantik ini, karena merasa terbantu pendidikan anak-anaknya yang selama ini terbengkalai.
“Dengan tugas KKN yang saya Lakukan di Asemrowokali ini, orang tua anak-anak ini sangat senang terutama ibu-ibunya. Mereka merasa terbantu dengan tugas KKN saya ini,” ujarnya.