EDITOR.ID, Batam,- Praktisi hukum Dr Urbanisasi mensinyalir ada pihak tertentu yang ingin melakukan pembunuhan karakter atau perusakan reputasi Walikota Batam. Parahnya para pelaku ini memanipulasi fakta untuk memberikan citra yang tidak benar tentang ijazah Walikota Batam Muhammad Rudi.
“Diduga ada pihak yang memanipulasi dengan menghilangkan satu digit dari nomor Induk mahasiswa ketika melakukan klarifikasi, sehingga sangat memungkinkan terjadi kekeliruan sehingga data awal tidak valid, ” ujar Dr Urbanisasi di Jakarta, Selasa (8/12/2020)
Data awal yang tidak valid tersebut kemudian disebarluaskan agar memunculkan kesan ada penjelasan soal ijazah yang meragukan. “Padahal klarfifikasi tersebut sudah dimanipulasi atau hoaks dan tidak betul sama sekali, namun disebarluaskan untuk membunuh karakter Walikota Batam, ada unsur kesengajaan menyebarkan ke publik berita bohong soal ijazah,” kata Urban, sapaan akrab Urbanisasi.
Urbanisasi menduga penyebaran berita bohong atau hoaks ini ada kaitannya dengan Pilkada yang digelar di Kota Batam.
“Mereka menyebarkan informasi seolah ijazah Pak Rudi palsu, padahal informasi yang mereka sebarkan murni fitnah, karena Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jawa Barat sudah tegas menyatakan ijazah pak Rudi sah dan asli,” tegas Direktur Pendidikan LemdikPhinterindo ini.
Menurut Urbanisasi, pembunuhan karakter merupakan suatu bentuk pencemaran nama baik dan dapat berupa opini sesat ad hominem tanpa melakukan konfirmasi dan bersifat tendensius untuk memojokkan orang.
“Pembunuhan karakter yang mereka lakukan punya tujuan merusak reputasi Pak Rudi di depan publik, mengakibatkan nama baik Pak Rudi hancur dan membangun opini negatif agar Pak Rudi dijauhi rakyat,” papar pria yang akrab disapa Urban ini.
Dampak buruknya yang lebih luas, lanjut Urban, akan menggerus kesempatan Pak Rudi terpilih sebagai Calon Walikota. “Fitnah yang ditujukan kepada beliau bisa menghancurkan karier dan jabatan beliau,” imbuhnya.
Penyebaran berita bohong dan fitnah oleh LSM kepada Muhammad Rudi dengan menudingnya menggunakan ijazah palsu, menurut Urbanisasi telah mendzolimi Walikota Batam ini. “Fitnah yang keji ini adalah bentuk kekerasan terhadap orang lain,” kata Urban.
Urbanisasi menengarai penyebar fitnah dan pencemaran baik ini punya tujuan membuat kampanye hitam dengan isu negatif terhadap Muhammad Rudi pada kampanye pilkada Batam yang dilaksanakan pada 9 Desember 2020
