EDITOR.ID, Jakarta,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk menegur kepala daerah yang tidak tegas menjalankan protokol kesehatan di masing-masing daerahnya.
Jokowi juga dengan tegas meminta Mendagri untuk menegur kepala daerah yang turut berkerumun di tengah masa pandemi.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi dan bersilaturahmi di acara penyambutan kedatangan Rizieq Shihab yang banyak dikerumuni massa pengikut Rizieq. Tindakan Anies ini mencederai upaya pemerintah yang sedang berjuang mencegah penularan Covid-19.
Sikap Gubernur DKI Jakarta ini dinilai tidak mencerminkan contoh yang baik dalam menegakkan aturan Protokol Kesehatan secara tegas. Karena dalam aturan Protokol Kesehatan rakyat sudah diberikan sanksi berat yang melanggar protokol kesehatan.
Namun massa yang berkerumun di rumah Rizieq Shihab dibiarkan. Bahkan Gubernur DKI ikut datang ke tempat tersebut. Padahal di masa Pandemi Corona, kerumunan massa sangat membahayakan bagi keselamatan warga karena bisa tertular virus Covid.
“Saya juga minta Kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan, kalau perlu menegur, kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota untuk bisa memberikan contoh-contoh yang baik kepada masyarakat, jangan malah ikut berkerumun,” kata Jokowi dalam keterangan rilis yang diterima, Senin (16/11).
Hal ini ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas dengan topik laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/11/2020).
Ketegasan tersebut diperlukan mengingat berdasarkan data terakhir per 15 November lalu, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah berada pada angka 12,82 persen yang jauh lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 27,85 persen.
Rata-rata kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia juga sangat bagus, yakni mencapai 83,92 persen yang jauh lebih baik dibandingkan dengan angka kesembuhan dunia di angka 69,73 persen.
“Angka-angka yang bagus ini jangan sampai rusak gara-gara kita kehilangan fokus kendali karena tidak berani mengambil tindakan hukum yang tegas di lapangan,” imbuhnya.
Presiden Joko Widodo juga mengingatkan akan perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan para dokter, perawat, tenaga medis, dan paramedis yang dengan kesukarelaan mereka selama berminggu bahkan berbulan-bulan mencurahkan tenaga untuk merawat pasien Covid-19 dan tidak dapat bertemu dengan keluarga mereka.