EDITOR.ID – Surabaya, Sembilan kyai Nahdlatul Ulama (NU) memberikan dukungan dan doa kepada Calon Wali Kota Surabaya yang diusung PDIP, Eri Cahyadi agar terpilih di Pilkada Surabaya yang digelar pada Desember 2020.
“Saya berdoa, agar saat Mas Eri Cahyadi nanti jadi wali kota, apa yang dikerjakannya selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT. Semua penataan, baik penataan pendidikan, perkotaan atau penataan-penataannya lainnya agar tak salah arah, karena mendapat bimbingan Allah SWT,” ujar KH Kemas Abdurrahman di Surabaya, Minggu (27/9).
Cawali Eri Cahyadi sebelumnya menghadiri acara silaturahmi kyai-kyai NU di Surabaya pada Sabtu (26/9) malam. Ada sembilan kiai NU yang hadir di acara tersebut yakni KH Mas Mansur, KH Abdullah Habsyi, KH Kemas Abdurrahman, KH Abdullah Qosim, KH Widi Syafii, KH Muslih, KH Abdul Thowab, KH Abdullah, dan KH Muhaimin Ali.
Kemas Abdurrahman mengaku dalam untaian doa yang diucapkan di acara tersebut yakni berharap agar Allah SWT memberikan kemudahan, meridhloi agar Eri Cahyadi menjadi wali kota Surabaya. Saat jadi wali kota selalu mendapat tuntunan dan hidayah dari Allah SWT.
Menurut dia, kyai-kyai NU sudah sejak lama menginginkan agar Eri menjadi cawali dan akhirnya memimpin Surabaya. Sebab, lanjut dia, selama Eri menjadi aparatur sipil negara (ASN) sangat perhatian kepada warga Surabaya dan warga NU.
Selain itu, kata dia, Eri juga sudah tahu kinerja Risma, tahu apa yang dikerjakan Risma sehingga Eri layak untuk meneruskan kebaikan Risma.
“Bu Risma itu 24 jam bekerja untuk Surabaya dan Mas Eri mengikutinya. Jadi Mas Eri tahu seluk-beluk untuk menangani Surabaya ke depan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Ia mengatakan Eri Cahyadi juga orang NU dan ibunya juga keluarga besar Pondok Sidoresmo.
“Jadi tidak ada alasan untuk tidak memilih Mas Eri Cahyadi,” ujarnya.
Kawasan Sidoresmo atau “Ndresmo” adalah kawasan pesantren yang sangat legendaris di Surabaya. Di tempat inilah, sejak ribuan tahun lalu dilakukan dakwah Islam. Hingga saat ini, ada sekitar 20 pesantren di kawasan tersebut.
Sementara itu, Eri Cahyadi mengatakan, sebelum memutuskan menerima perintah untuk maju cawali Surabaya juga setelah sowan ke para kyai. Selain itu minta izin dan doa restu para kiai serta para ibu nyai.
“Saya sempat galau. Saya teruskan atau tidak. Maklum masa pensiun saya sebagai ASN masih 18 tahun lagi. Setelah mendapat izin dan restu dari ibu saya dan para kyai, bismillahirrohmanirrohim saya mantap untuk maju Pilkada Surabaya,” katanya.