EDITOR.ID – Jember, Usai melakukan Mou antara Ketua Persid Versi M Sholahudin Dengan Manager Persid Adi Setiawan perihal kesediaan untuk menjadi manager Persid, bertempat di Kantor PDAM Jember Jl Trunojoyo pada hari Senin siang (14/9).
Kedua belah pihak pada keesokan harinya selasa sore 15/9/2020 melayangkan surat dan menemui Sutikno ketua umum Asskab PSSI Jember, dirumah makan Borobudur Ambulu Jember.
”Kehadirannya untuk menemui ketua PSSI Jember untuk meminta persetujuan persiapan seleksi pemain Persid”, kata Adi Setiawan ketika dikonfimasi wartawan lewat Ponselnya Rabu (16/9).
”PSSI Jember yang membina bagi 76 club, sebagai anggotanya, pihak managemen Persid wajib menjalin komunikasi dengan PSSI Jember. Untuk koordinasi rencana seleksi pemain,” ujarnya.
Disinggung soal anggaran yang digunakan untuk rekrut pemain Adi Setiawan mengatakan Tidak akan memakai dana APBD Pemkab Jember, Namun pihaknya ingin melibatkan para pengusaha di Jember ini bisa mensuport keberadaan tim kebanggaan masyarakat wong Jember yakni Persid.
Adi Setiawan menambahkan sebelum melakukan perekrutan skuad pemain Persid, tentunya pihak Managemen ingin mengundang perwakilan ketua suporter Berni di masing masing wilayah.
”kehadiran suporter di lapangan pertandingan itu sangat penting untuk memberikan dukungan di setiap pertandingan, tanpa kehadiran suporter rasanya hambar inipun juga akan berimbas pada pemasukan pendapatan tiket yang sangat dibutuhkan bagi kesejahteraan pemain persid,” Imbuh Adi.
Sutikno ketua Asskab PSSI Jember saat dijumpai wartawan Selasa (15/9) mengatakan PSSI Jember sebagai induknya 76 club sepak bola di Jember siap memberikan dukungan dalam bentuk memerintahkan semua club untuk mengirim pemain terbaiknya ikut seleksi di Persid Jember.
”Sedangkan untuk sosok pelatih maupun asisten pelatih itu wewenang Manager Persid, PSSI Jember tidak mau intervensi untuk ikut menentukan sosok pelatih Persid,” tandasnya.
”Tetapi perlu dipertegas, soal gaji pemain Asskab PSSI Jember harus tahu, karena tidak ingin terjadi pada diri Pemain sampai tidak mendapat haknya berupa gaji,” ujar Sutikno. (LN)