INDONESIA, Bersiaplah Hadapi Resesi!

RELEASE: DEWAN PIMPINAN CABANG

GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (G M N I) SURABAYA

DILANSIR Worldometers, hingga kini COVID-19 sudah menginfeksi lebih dari 26 juta jiwa per 3 September 2020. Kurang lebih delapan bulan sudah COVID-19 menjadi pandemi global.

Jika melihat korban yang terus melonjak, ekonomi dunia telah menemui ancaman. Apalagi, Live Science sudah menjelaskan bahwa COVID-19 adalah jenis virus SARS yang bisa lebih cepat menginfeksi manusia. Pandemi yang sebelumnya terjadi, yakni Flu Rusia pada tahun 1889, dan Flu Spanyol pada 1918, berdampak pada krisis ekonomi global.

Tetapi tidak semua pandemi bisa mengakibatkan krisis ekonomi global. Misalnya saat virus SARS atau pernafasan akut yang menyerang Tiongkok dan Hong Kong pada tahun 2002 hingga 2003. WHO pada 2003 menyatakan bahwa wabah ini hanya menginfeksi sekitar 8.098 orang di 26 negara.

Begitupun sebaliknya, krisis ekonomi tidak selalu diakibatkan oleh pandemi. Sebagai contoh, The Great Depression pada tahun 1929 dan krisis ekonomi global 2008-2009.

Tanda-tanda krisis ekonomi global akibat pandemi COVID-19 sudah mulai terlihat.

Proyeksi Bank Dunia dan IMF terhadap perekonomian global akan turun di angka minus 5% pada tahun ini. Bahkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperkirakan, volume perdagangan global tahun ini akan mengalami penurunan hingga dobel digit.

Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 telah membawa perekonomian global jatuh ke dalam jurang krisis dikarenakan 95 persen negara-negara di dunia diproyeksi bakal mengalami kontraksi atau atau pertumbuhan ekonomi di zona negatif.

Ketika berbicara nasib perekonomian dunia, kita juga harus bisa melihat segala

kemungkinan. Pandemi COVID-19 kini berdampak pada perekonomian baik secara langsung maupun tidak.

Ketika belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 berakhir, perekonomian dunia dalam beberapa bulan ke depan berpotensi terjadi krisis.

Krisis ekonomi global diawali oleh kondisi resesi di berbagai negara. Bisa dikatakan bahwa resesi adalah pintu masuk menuju krisis ekonomi.

Indonesia sebagai negara terdampak

pandemi COVID-19 sudah mulai mewaspadai terjadinya resesi. Sebelumnya, pernah terjadi resesi tahun 1965 di akhir kekuasaan Soekarno dan pada 1998, jelang berakhirnya orde baru.

Masyarakat tidak akan mau krisis ekonomi yang menimpa Indonesia terulang kembali. Oleh karenanya Presiden Jokowi sudah mengingatkan kabinetnya terhadap ancaman resesi. Tentu Jokowi tidak ingin Indonesia masuk jurang krisis ekonomi.

Apa itu Resesi?

Sebelum membahas mengenai resesi, perlu sedikit ulasan mengenai Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut Badan Pusat Statistik, PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: