Jakarta, EDITOR.ID,- Ada momen menarik saat acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDI Perjuangan ke-52 di Jakarta. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sampai menangis dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menandatangani surat dari MPR atas pencabutan TAP MPRS untuk memulihkan nama baik Bung Karno sang proklamator dan Presiden pertama RI.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat tak mampu menahan emosi dan rasa terharu. Bahkan putri proklamator RI ini sampai menangis terisak dan menyampaikan terimakasih atas pencabutan TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno yang memulihkan nama Bung Karno.
Tak lupa Megawati juga menyampaikan terimakasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menandatangani surat dari MPR atas pencabutan TAP MPRS tersebut.
“Ucapan terima kasih yang setulusnya saya sampaikan ke seluruh rakyat indonesia dimanapun kalian berada atas pelurusan sejarah bung karno tersebut. Terima kasih juga saya sampaikan kepada presiden Prabowo Subianto yang telah merespons pimpinan MPR terkait tindak lanjut pemulihan nama baik dan hak-hak Bung Karno sebagai Presiden RI pertama,” kata Megawati sambil terisak.
Pernyataan itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya di peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1) siang.
Megawati mengatakan peringatan HUT ke-52 PDIP menjadi hari yang istimewa karena bersamaan dengan pencabutan TAP MPRS tersebut . Sebab, kata dia, setelah 57 tahun nama dan sejarah Bung Karno akhirnya dipulihkan.
Diiringi rasa haru, Megawati mengucap syukur atas perjuangan yang membuahkan hasil. Pemulihan nama baik Ir. Soekarno bagaikan kado terindah untuk HUT PDI Perjuangan.
Tuduhan bahwa Bung Karno telah melakukan pengkhianatan terhadap negara dan mendukung pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) akhirnya tidak terbukti.
“Hari ini sungguh istimewa karena setelah berjuang dnegan penuh kesabaran revolusioner selama 52 tahun akhirnya atas kehendak Allah sebuah keputusan yang luar biasa telah dikeluarkan melalui penegasan MPR atas tidak lagi berlakunya TAP MPRS nomor 33 tahun 1967,” jelasnya.
Dalam keputusannya, MPR menegaskan bahwa tuduhan Bung Karno terlibat G30S PKI tak pernah terbukti dan batal demi hukum.
“Tidak pernah ada proses hukum apapun yang dilaksanakan untuk membuktikan tuduhan tersebut hingga Bung Karno wafat tanggal 21 Juni 1970. Lama ya,” katanya.
Atas nama pribadi, keluarga, dan partai, Megawati menyampaikan terimakasih. Menurut dia, kesalahan harus tetap dinyatakan salah.