Jakarta, EDITOR.ID,- Secara mengejutkan, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal sebagai Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto Bidang Kerukunan Beragama. Saat mengumumkan pengunduran dirinya, tangis Gus Miftah pecah. Ia tak mampu mengendalikan emosi kesedihan. Suaranya bergetar.
Sembari menangis dan terbata-bata, Gus Miftah pun menyampaikan alasan pengunduran dirinya. Pendakwah kondang itu terlihat menghela napas sembari terisak saat menyebut keputusan itu dia ambil tanpa tekanan.
“Keputusan ini bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur, melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam,” ujar Gus Miftah saat memberikan keterangan kepada wartawan di Pondok Pesantren Ora Aji, Kabupaten Sleman Yogyakarta, Jumat (6/12/204).
Tangis Miftah kembali pecah. Ia kesulitan berbicara. Sesekali Miftah menyeka air matanya. Ia mengaku berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya.
“Kepada bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya, saya seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan,” ujarnya.
“Saya memohon maaf kepada bapak, belom bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan. Sekali lagi saya berterima kasih kepada bapak Presiden karena saya belajar jadi ksatria, kepada seluruh masyarakat Indonesia saya terima kasih atas dukungan yang diberikan selama saya menjalankan tugas ini,” kata Miftah melanjutkan.
Ketika ditanya wartawan mengapa Gus Miftah menangis dan terharu, apa yang membuat sedih? Gus Miftah mengatakan yang membuatnya menangis bukan karena kehilangan jabatan tapi kepercayaan Presiden Prabowo sangat besar kepada dirinya.
“Kepercayaan Pak Presiden Prabowo kepada saya yang sangat besar…. sangat besar yang notabene saya dengan latar belakang anak jalanan, yang bergaul dengan dunia premanisme, lokalisasi dan klub malam bahkan, namun beliau memberikan kepercayaan itu kepada saya,” tutur Gus Miftah sambil menahan tangisnya.
“Yang membuat saya terharu adalah betapa besarnya jiwa dan hati beliau memberikan kesempatan kepada saya, dan yang membuat saya kemudian meneteskan air mata, saya belum bisa menjadi apa yang menjadi ekspetasinya (harapan) dari Pak Prabowo, maka saya merasa sangat berterima kasih dan memohon maaf kepada beliau,” lanjutnya.
Ngaku Belum Terima Gaji dari Negara
Gus Miftah baru menjabat selama 1,5 bulan sebagai utusan khusus Presiden. Ia mengaku belum menerima gaji dari jabatan tersebut.