Jakarta, EDITOR.ID,- Langkah politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menduetkan Anies Baswedan dengan kadernya Sohibul Iman dinilai sejumlah pihak akan menutup pintu komunikasi PKS dengan parpol lain. Pasalnya, putusan politik PKS itu tentu mengunci peluang calon lain yang akan dikompromikan parpol dalam penjajakan koalisi untuk mendampingi Anies.
Jika PKS tetap keukeuh mempertahankan putusannya menduetkan Anies dengan Sohibul, bisa memicu potensi PKS sulit mencari “teman” koalisi. Dan kemungkinan resiko terburuk bisa saja terjadi jika PKS tidak lentur dan kompromistis dalam mengusung calon. PKS bisa terancam gagal mengajukan calon Gubernur karena tak punya teman koalisi.
Masalahnya, meski PKS sebagai partai pemenang di Jakarta, tapi ia tak bisa mengusung satu pasang cagub-cawagub sendirian. Jumlah perolehan kursinya di DPRD Jakarta ‘hanya’ 18. Artinya, masih butuh 4 kursi atau tambahan dari partai politik lain untuk memenuhi syarat ambang batas minimal, yakni 22 kursi.
Menariknya lagi partai yang memungkinkan bisa diajak berkoalisi oleh PKS berdasar “teman seperjuangan” di Pilpres 2024 lalu, seperti PDI Perjuangan, Partai NasDem dan PKB hingga saat ini masih diam, tak memberikan pernyataan secara otentik akan mendukung Anies. Statement partai-partai itu hanya akan mempertimbangkan salah satu calon kemungkinan Anies.
Sampai saat ini, belum ada satu pun partai politik yang secara resmi mengusung Anies sebagai cagub di tingkat DPP. PKB, Nasdem, bahkan PDIP, sejauh ini hanya sebatas usulan dari DPW atau pengurus partai tingkat provinsi ke pengurus pusat. Sementara keputusan akhir, belum ada yang final dan pasti.
Namun PKS masih saja optimistis pasangan Anies-Sohibul merupakan kandidat yang memiliki peluang menang besar pada Pilkada Jakarta 2024. Anies dianggap berhasil memimpin Jakarta selama satu periode kepemimpinannya kemarin, 2017-2022. “Sementara, Bapak Sohibul Iman seorang teknokrat juga cendekiawan,” ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat mengumumkan partainya akan mengusung duet Anies Baswedan-Sohibul Iman.
Paslon Dikunci Picu Resistensi Parpol Tak Mau Diajak Berkoalisi
Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai, langkah PKS akan memperumit bangunan koalisi pengusung Anies. Memunculkan sosok Sohibul Iman sebagai cawagub, menurutnya, berarti upaya mengunci kemungkinan lain tentang sosok yang akan mendampingi Anies.
“Dengan langsung mengusung dua sosok, sekali lagi ini akan semakin merumitkan bangunan koalisi yang akan diinisiasi oleh PKS,” kata Huda sebagaimana dilansir dari Antara.