Ini Respon Ulama Muda Soal WNI Eks ISIS

EDITOR.ID, Jakarta,- Pro kontra terkait pemulangan 600 warga negara Indonesia yang sempat bergabung dengan kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria dari Timur Tengah ke Tanah Air masih terus mengelinding. Belakangan sebagian besar publik menolak. Bahkan termasuk para ulama Islam di Indonesia.

Salah satunya ulama muda yang namanya sedang naik daun, KH Miftah Maulana Habiburrahman.

Pria yang akrab disapa Gus Miftah menilai lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya memulangkan pengikut ISIS eks WNI ke tanah air.

“Konon kabarnya Menteri Agama akan memulangkan anggota ISIS ke Indonesia, kok saya gagal paham ya pak Menteri (Menteri Agama Fachrur Razi,red),” ujarnya dalam sebuah postingan video yang disebarkan melalui Facebook, Senin (10/2/2020).

Menurut Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji yang berada di Tundan, Kalasan, Yogyakarta itu mengingatkan, dulu Menteri Agama pernah mempersoalkan dan mencurigai warga yang berjenggot, memakai cadar atau celana cingkrang.

Padahal, lanjut Gus Miftah, warga yang berjenggot, memakai cadar dan celana cingkrang belum tentu terpapar radikal.

“Hari ini ISIS yang jelas radikal, melawan negara, menuduh pemerintah thogut, paspor dibakar, akan dipulangkan ke Indonesia,” sesal Gus Miftah.

WNI yang dari Wuhan, kata Gus Miftah, yang belum tentu kena penyakit virus Corona begitu pulang ke Indonesia dikucilkan, mereka dikarantina dan dimasukkan save house. “Karena kita khawatir,” tegasnya.

“Ini ISIS yang jelas melawan negara mau dipulangkan bahkan mau dikasih pekerjaan. Pak Menteri di Indonesia yang menganggur itu masih banyak, butuh pekerjaan, kok malah ISIS yang diopeni (diperhatikan berlebihan,red), padahal ISIS terkadang sering nipu sana nipu sini,” kritik Gus Miftah.

Hal senada disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU), KH Said Aqil Siroj. Kiai Siroj dengan tegas menyatakan menolak wacana pemulangan 660 orang WNI eks ISIS ke tanah air.

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj. (dok)

Menurutnya, para WNI eks ISIS tersebut telah meninggalkan kewarganegaraannya dengan membakar paspor dan identitas Indonesianya.

“Saya tolak, saya tidak setuju. Mereka sudah meninggalkan negara, sudah membakar paspornya, sudah mengatakan kita ini toghut, terutama NU, anshorut toghut, pendukung toghut,” ujarnya di Gedung PBNU, Jakarta pada Sabtu (8/2/2020).

Semua negara yang terdapat warganya bergabung dengan ISIS juga telah menolak kembalinya eks ISIS ke negaranya masing-masing. Kiai Said juga mengatakan tak perlu beramah-ramah terkait pemulangan eks ISIS mengingat kejahatan yang telah dilakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: