Viral! Kepala DPKP Kalimantan Selatan Syamsir Rahman Ketika Mau Diwawancarai Wartawan Tetiba Brak! Titian Ambruk

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalimantan Selatan Syamsir Rahman Ketika Mau Diwawancarai Wartawan Tetiba Brak! Titian Ambruk

Jejangkit, Batola, Kalimantan Selatan, EDITOR.ID – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalimantan Selatan (Kalsel), Syamsir Rahman, tetiba namanya mendadak viral di jagat dunia maya atau media sosial (medsos).

Pasalnya beredar video tentang dirinya ketika hendak diwawancarai para awak media ketika ia berdiri di titian (jembatan kayu yang sudah rapuh) terjadi insiden hingga membuat semua orang melihatnya kaget campur tertawa.

Melansir dari akun Instagram DPKP Kalsel, insiden tersebut terjadi, Rabu (17/5/2023) usai Syamsir Rahman meninjau panen raya padi apung di Kecamatan Jejangkit, Batola.

Syamsir Rahman bersama lima orang staff nya ketika itu bersamaan diatas jembatan tersebut.

Saat Syamsir Rahman akan memberikan keterangan pers di atas titian kayu, baru mau mengucapkan kalimat, tetiba titian yang menjadi tempat berpijak Syamsir Rahman bersama staffnya patah dan ambruk ke lahan persawahan.

Untungnya tidak seorang pun yang mengalami luka-luka.

Dalam insiden tersebut, juga terlihat perempuan diketahui Murniati yang merupakan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Barito Kuala (Batola).

Nampak Murniati satu-satunya perempuan di atas titian patah tersebut — membuatnya terduduk dengan separuh kaki sudah menyentuh lumpur sawah.

Sementara Syamsir Rahman sempat melompat ke arah wartawan pewawancara dihadapannya.

Ada pula yang tercebur ke persawahan dengan ketinggian air sepinggang orang dewasa.

Kegiatan panen padi apung tersebut dilakukan bersama beberapa kepala dinas lingkup pertanian kabupaten/kota di Kalsel.

“Alhamdulillah saya bersama yang lain tidak apa-apa,” ujar Syamsir Rahman ketika diminta konfirmasinya, Selasa (23/5/2023)

Menurut pengakuan Syamsir Rahman itu merupakan, “Insiden kecil usai mengikuti panen perdana padi apung di Desa Bahandang, Jejangkit Batola,” terang Syamsir Rahman.

Titian kayu yang diinjak Syamsir Rahman bersama rombongan saat memberi keterangan pers ambruk, hingga terperosok ke areal sawah, “Untungnya, tidak ada yang luka-luka atau menjadi korban,” tambah Syamsir Rahman.

Menurut Syamsir Rahman, “Uji coba sistem padi apung di Desa Bahandang Jejangkit telah membuahkan hasil. Sistem padi apung yang digarap di atas lahan 6 hektare oleh kelompok tani Usaha Dagang Bahandang Makmur sejak beberapa tahun lalu,” lanjut Syamsir Rahman.

“Ternyata, hasil dalam sistem padi apung bisa menghasilkan 6 ton per hektare,” sambung Syamsir Rahman.

Insiden ambruknya titian menurutnya tak menyurutkan semangatnya memotivasi petani di Kalsel untuk terus maju berinovasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: