EDITOR.ID, Kepri,- Kapal Pukat Harimau milik nelayan Cina tidak takut sama sekali dengan kehadiran kapal-kapal perang Angkatan Laut RI yang dilengkapi rudal dan meriam besar. Para nelayan ini masih tetap bandel secara terang-terangan merampok ikan yang menjadi kekayaan laut Indonesia di Natuna. Mereka berani karena “dikawal” Kapal Cost Guard China yang kemampuannya setara Kapal Perang jenis Fregat.
Kapal perang RI secara sabar dan telaten terus berusaha mengusir mereka secara persuasif untuk keluar dari wilayah Indonesia. Tapi kapal-kapal tersebut cuek dan tak peduli, tetap bertahan di Perairan Natuna.
Padahal Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) 1 Laksamana Madya TNI Yudo Margono telah mengerahkan tiga Kapal Perang, satu pesawat intai Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 dari Skadron Udara 5 Wing 5 TNI AU Lanud Sultan Hasanudin Makassar.
Namun tidak “menakutkan” bagi para nelayan Cina. Bahkan mereka tak mempedulikan Kapal Perang kita yang terus terkesan angker mengejar mereka. Para nelayan Cina tetap cuek mencuri ikan di perairan Natuna dengan nyaman.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan kapal Tiongkok masih bertahan berada di Laut Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) hingga Minggu (5/1/2020).
Melihat situasi ini TNI pun kembali menambah kekuatan untuk mengusir kapal-kapal tersebut.
Yudo menegaskan TNI sudah menggelar operasi dengan menurunkan dua unsur KRI guna mengusir kapal asing tersebut keluar dari Laut Natuna. TNI juga telah memperingatkan secara persuasif kapal China yang menerobos sekaligus menangkap ikan secara ilegal di Laut Natuna.
“Kami gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai Tiongkok agar dengan sendirinya segera meninggalkan perairan tersebut,” kata Yudo dalam konferensi pers di Pangkalan Udara TNI AL di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Operasi tersebut, menurut Yudo, bakal terus dilaksanakan sampai kapal Tiongkok betul-betul pergi dari wilayah maritim Indonesia. Jika tetap bertahan, TNI akan menerjunkan armada tambahan.
“Besok akan kami gerakkan empat unsur KRI lagi untuk mengusir kapal-kapal itu,” katanya. Di sisi lain, kapal-kapal Tiongkok bersikukuh menangkap ikan secara legal karena berada dalam jarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.
“Mereka didampingi dua kapal penjaga pantai dan satu kapal pengawas perikanan Tiongkok,” kata Yudo Berdasarkan pantauan TNI pada saat ini yang terdeteksi memasuki Laut Natuna hanya kapal nelayan China.