Jakarta, EDITOR.ID,- Pasca rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, ada sinyalemen penggiringan opini mengalihkan motif pembunuhan ke arah adanya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir Yoshua di Magelang, Jawa Tengah.
Pembunuhan terhadap Brigadir Yoshua itu ada sebab akibatnya dengan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah. Dalam peristiwa di Magelang itu terdapat dugaan adanya pelecehan seksual yang dialami istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Penggiringan opini ini ditolak mentah-mentah aktivis sosial Irma Hutabarat yang selama ini ikut memberikan dorongan agar kasus pembunuhan Brigadir Yoshua diungkap seterang-terangnya dengan penuh kejujuran.
“Tuduhan adanya pelecehan terhadap Putri, sangat tidak berdasar, apa buktinya, harus ada bukti visum et repertum, minimal ada dua alat bukti yang menunjukkan petunjuk adanya pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri, tapi sama sekali tak ada yang ada hanya pengakuan,” ujar Irma Hutabarat dalam wawancara dengan TV One, Kamis malam (1/9/2022)
Irma menegaskan masalah skenario kebohongan yang dirancang Sambo dkk sudah sangat jelas. Yakni ketika memerintahkan Putri membuat laporan kasus pelecehan ke Polres Jakarta Selatan.
Namun, laporan adanya pelecehan seksual itu langsung dibantah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Bahkan Kapolri minta laporan kasus pelecehan seksual itu dihentikan atau di SP3.
“Karena Putri dan Sambo merancang skenario bohong dan terbongkar, jangan lagi percaya dengan kebohongan yang kembali dilontarkan Putri, tapi harus ada alat bukti,” tegas Irma.
Ironisnya, lanjut Irma, sekarang kasusnya akan dibelokkan kembali ke arah pelecehan.
Kalau sekarang dibuat skenario adanya pelecehan di Magelang dan hanya berdasar pengakuan, Irma menyoroti kinerja tim penyidik khusus Polri, apakah motif pelecehan tersebut diperkuat alat bukti? atau hanya sekadar pengakuan.
Menurut Irma Hutabarat, dua bulan lamanya sejak Juli 2022 lalu, kematian Brigadir Yoshua hingga sekarang masih belum tuntas.
Dan hingga sekarang, istri dari Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi masih juga kukuh dengan pernyataannya bahwa dirinya menjadi korban pelecehan. Atas pernyataan itulah, nyawa Brigadir J selaku ajudan melayang di tangan atasannya sendiri.
Namun, pengakuan Putri Candrawathi ini rupanya mendapatkan tanggapan cukup menohok dari aktivis Irma Hutabarat.
Menurut Irma Hutabarat, pernyataan Putri Candrawathi yang mengaku menjadi korban pelecehan tidak masuk akal.