Alumni 212 Protes Ahok Akan Jadi Bos BUMN

Aktivis ACTA Novel Bamukmin bertanya-tanya apakah ada motif hutang budi atau intervensi asing di balik wacana Ahok Pimpin BUMN. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

EDITOR.ID, Jakarta,- Entah apa motivasinya. Yang jelas Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Novel Bamukmin saat ini suka sekali mengomentari dengan kalimat pedas perjalanan kehidupan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pokoknya apa yang terjadi pada Ahok selalu dicurigai dan dianggap tak benar.

Saat Ahok dikabarkan akan menjadi anggota Dewan Pengawas KPK, Novel Bamukmin langsung menentang dengan alasan status Ahok sebagai mantan narapidana tak cocok mengawasi KPK.

Kini Novel kembali nyinyirin Ahok yang akan diangkat oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai orang nomor satu di perusahaan pelat merah. Tak tanggung-tanggung Ahok akan mendapat posisi di BUMN yang besar dan prestise.

Aktivis Front Pembela Islam (FPI) ini menentang dan mencurigai penunjukkan Ahok jadi bos BUMN adalah sebagai balas budi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya menduga ini suatu balas budi kepada Ahok, namun jasa apa ya Ahok, sampai dapat jabatan di objek vital milik pemerintah. Padahal Ahok minim prestasi,” ujar Novel, Rabu (13/11/2019).

Menurut Novel, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tak pantas menduduki jabatan penting itu, karena Ahok adalah bekas narapidana.

“Waduh, residivis jadi direksi di BUMN, seperti bangsa Indonesia tidak ada lagi putra putri terbaik, bingung saya, ini benar-benar musibah buat bangsa ini,” tambah Novel yang juga pernah terlibat aksi demo menentang Ahok beberapa tahun lalu.

Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ini mengaku heran kenapa Presiden Joko Widodo mempertimbangkan Ahok kembali menjadi pejabat negara setelah tersandung kasus penistaan agama dua tahun lalu.

“Jelas pasti kita bertanya, ada apa dengan pejabat yang merekomendasikannya? Apa punya hutang budi atau ada intervensi asing sehingga mengesampingkan kepentingan negara yang lebih penting untuk merekrut putra-putri terbaiknya,” tambahnya kembali.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO

Novel merasa bingung kenapa jabatan strategis itu diberikan kepada Ahok. Bahkan, Ahok diduga banyak terlibat kasus korupsi sehingga tak sepantasnya ditunjuk menjadi direksi BUMN.

“Ahok juga tempramental serta minim sopan santun, bisa-bisa jadi gaduh dan mengganggu etos kerja sehingga bisa mengganggu investor masuk,” ucap Novel.

Sebelumnya, Ahok secara langsung mengungkap sendiri terkait posisi strategis itu usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: