6 Bulan Menderita Terjerat Kabel Fiber Optik, Rifat Alfatih Mengadu ke Presiden Jokowi

Area tenggorokan saya mengalami kerusakan parah yang mengakibatkan rusaknya saluran makan dan saluran pernafasan saya. Akibatnya, menelan air ludah pun saya tidak bisa lakukan, sehingga setiap 2 menit sekali saya harus mengeluarkan air liur saya dan setiap kali saya ingin tidur saya harus menyedot air liur beserta lendir yang masuk ke saluran pernafasan saya dengan menggunakan mesin sedot

Sultan Rif'at Alfatih (20), mahasiswa Universitas Brawijaya korban terjerat kabel menjuntai di Jaksel.

Jakarta, EDITOR.ID.ID,- Mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) Sultan Rif’at Alfatih mengadu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Remaja 20 tahun ini curhat harus menanggung pilu setelah lehernya terjerat kabel menjuntai yang berujung dirinya tak bisa bicara. Ia menulis surat dengan tulisan tangan ditujukan kepada Presiden Jokowi. Rifat Alfatih meminta keadilan atas nasib yang dialaminya.

Surat tersebut ditunjukkan ayah Sultan Rifat Alfatih, Fatih, saat datang ke Mapolda Metro Jaya untuk berkonsultasi, Rabu (2/8/2023). Dalam surat tersebut, Rifat Alfatih mencurahkan isi hatinya harus menahan sakit hari demi hari setelah kecelakaan menimpanya pada 5 Januari 2023.

Rifat Alfatih mengungkapkan kondisinya saat ini. Untuk makan dan minum saja, ia harus mengandalkan selang yang dipasang melalui hidungnya. Rifat Alfatih mengaku tenggorokannya rusak parah sehingga saluran makan dan saluran pernapasannya juga rusak.

Lebih lanjut Rifat Alfatih juga meminta kasus ini segera diusut dan meminta pemilik kabel bertanggung jawab atas kelalaian membiarkan kabel optik melintang hingga mencelakakan dirinya.

Selain ditujukan ke Presiden Jokowi, Sultan Rif’at juga menulis surat ke Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

“Area tenggorokan saya mengalami kerusakan parah yang mengakibatkan rusaknya saluran makan dan saluran pernafasan saya. Akibatnya, menelan air ludah pun saya tidak bisa lakukan, sehingga setiap 2 menit sekali saya harus mengeluarkan air liur saya dan setiap kali saya ingin tidur saya harus menyedot air liur beserta lendir yang masuk ke saluran pernafasan saya dengan menggunakan mesin sedot,” ujar Rifat Alfatih dalam surat tersebut.

Rifat Alfatih mengaku sudah tidak kuat lagi dengan kondisinya saat ini. Rifat Alfatih saat ini masih menjalani pengobatan agar bisa kembali normal seperti sedia kala.

Alfatih meminta keadilan atas kecelakaan yang menimpanya. Mahasiswa semester VII Universitas Brawijaya (UB) ini meminta pihak perusahaan bertanggung jawab atas penderitaan yang ia alami.

“Saya ingin pihak yang bersangkutan segera bertanggung jawab atas kelalaian yang sudah dilakukan sehingga membuat saya seperti ini kondisinya. Saya ingin secepatnya kasus ini diakhiri dengan mendapatkan keadilan seadil-adilnya bagi saya dan keluarga agar kami tidak menjadi konsumsi publik lagi,” sebut Rifat.

“Saya ingin pihak yang bersangkutan melihat data dan fakta yang terjadi sebenarnya seperti apa agar proses decision making, negosiasi dengan keluarga saya bisa berjalan dengan objektif, adil, dan tidak merugikan saya dan keluarga saya,” imbuhnya.

Kronologi Kejadian Rifat Kesambet Kabel Menjuntai

“Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB,” kata Fatih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: