EDITOR.ID, Indramayu – Lima orang tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Kertasemaya dan seorang balita di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Selain mereka, ada lima orang lainnya di Kabupaten Indramayu juga dinyatakan terpapar virus corona. Tiga dari lima pasien terakhir terdiri dari satu orang pegawai Setda dan dua orang pegawai Badan Keuangan Daerah (BKD).
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menjelaskan penambahan kasus baru ini menjadi yang terbanyak dalam sepekan terakhir yakni mencapai sebelas pasien. “Penambahan sebelas kasus baru ini berasal dari ASN, wiraswata, dan balita,” jelas Deden.
Deden menguraikan, untuk lima orang nakes Puskesmas Kertasemaya yang positif Covid-19 adalah Ny. AJ (41) warga Kecamatan Susukan, Ny. SH (53), Tn. AB (27) dan, Tn. YS (29) ketiganya warga Kecamatan Kertasmaya serta Tn. PK (29) warga Kecamatan Sliyeg. “Mereka merupakan kontak erat pasien terkonfirmasi sebelumnya Ny. S yang terdata di Kabupaten Cirebon. Semua isolasi mandiri sampai RS rujukan siap dan kontak erat masih didata,” urai Deden.
Sementara itu, lanjut Deden, balita yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 adalah AW (3). Ia terpapar (kontak erat) bersama Tn.DM (41), dari pasien terkonfirmasi sebelumnya Ny. AM. Balita AW dan Tn. DM tercatat sebagai warga Kecamatan Jatibarang.
“Keduanya sudah isolasi mandiri sampai RS rujukan siap. Kontak erat masih pendataan,” kata Deden.
Dalam perkembangan yang sama, GTPP Covid-19 juga merilis pasien terkonfirmasi positif lain yang merupakan ASN (Aparatur Sipil Negara). Mereka masing-masing adalah Tn. YB (39 ) seorang staf di Setda Indramayu warga Kecamatan Indramayu, Tn. KE (56) staf BKD warga Kecamatan Indramayu dan Ny. SM (35) juga staf BKD penduduk Kecamatan Widasari.
Ketiganya mengikuti kegiatan swab massal perkantoran di Pendopo Kab. Indramayu pada tanggal 21 September lalu. Meski tidak ada riwayat perjalanan, namun hasil swab-nya dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. “Kami lakukan disinfeksi di lingkungan perkantoran tempat mereka bekerja. Termasuk penutupan layanan sementara,” tandas Deden.
Pasien terakhir dirilis GTPP adalah Tn. D (50) seorang pengmudi bajai di Jakarta yang berasal dari Kecamatan Arahan. Yang bersangkutan pulang 1 minggu sebelum masuk RS Sentot Patrol. “Hasil swab dinyatakan positif. Namun saat menjalani perawatan, pasien meninggal. Kontak erat masih didata,” imbuh Deden.