Nanterre, Prancis, EDITOR.ID – Aksi unjuk rasa membuat situasi di Prancis mencekam — berlanjut sejak bermula pada Kamis (27/6/2023) hingga malam ketiga, Minggu (30/3/2023), namun aksi tersebut disinyalir ditunggangi oleh para oknum yang sengaja memanfaatkan situasi dengan “menunggangi” unjuk rasa tersebut, mereka melakukan tindak kriminalitas sehingga mereka yang kedapatan bertindak anarkis telah ditangkap.
Pihak kepolisian Prancis mengklaim ada 667 orang dari ribuan para pengunjuk rasa yang berhasil ditangkap — karena mereka kedapatan berbuat anarkis saat terjadi bentrokan antara petugas polisi dengan para pengunjuk rasa di pinggiran Kota Paris — Prancis.
Massa yang semakin bertambah jumlahnya — mereka sangat beringas — meskipun aksi anarkis yang mereka lakukan ada sejumlah petugas polisi yang berjaga-jaga oleh karena di hari pertama jumlah petugas polisi masih sedikit, kalah jumlahnya dengan massa pengunjuk rasa.
Aksi unjuk rasa semakin brutal hingga Polisi terpaksa menembakkan gas air mata, dan jam malam pun diberlakukan di Paris, Prancis — karena aksi protes massa semakin berkecamuk.
Ketika pihak kepolisian menambah jumlah personelnya dua kali lipat — penangkapan pun dilakukan oleh petugas polisi ketika para pengunjuk rasa sedang anarkis menggeledah toko-toko, ataupun gerai minimarket yang mereka jumpai — mereka geledah hingga ludes seisinya.
Ada juga mereka ditangkap ketika hendak melakukan pembakaran, merusak fasilitas umum bahkan kedapatan membawa bom molotov serta ada juga yang kedapatan membawa petasan kembang api.
Dari video yang beredar di medsos — memperlihatkan salah satu gerai porak-poranda — semua produk-produk yang ada di gondola ludes di jarah oleh mereka.
Ada juga video yang menampilkan sejumlah kendaraan transportasi umum seperti kereta listrik, bus-bus umum mereka bakar hingga tersisa rangkanya, dan juga mobil-mobil pribadi yang mereka jumpai sedang diparkiran lalu mobil-mobil tersebut mereka bakar.
Tak hanya kendaraan — sejumlah bangunan pun seperti perkantoran dan fasilitas umum yang mereka jumpai lainnya tak luput mereka rusak seperti dalam video memperlihatkan sebuah kantor menunjukkan meja, kursi peralatan komputer hancur berantakan – kereta listrik dalam kondisi sudah terbakar dan sejumlah bus-bus tersisa tinggal rangka setelah dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Siapa Nahel?
Pihak keluarga Nahel hingga kini belum merilis nama belakangnya. Nahel bekerja sebagai sopir pengiriman takeaway. Selama tiga tahun terakhir, dia telah menjadi anggota aktif klub rugby Pirates of Nanterre.