EDITOR.ID, Indramayu – Sebanyak 12 ribu lebih pemuda di Kabupaten Indramayu tercatat sebagai kelompok pengangguran. Angka itu diketahui dari jumlah pencari kerja (pencaker) pada kelompok pendidikan hingga akhir Agustus 2020 ini yang mencapai 13.563 orang. Pencaker dari kelompok ini, hanya terserap sebanyak 1.509 orang atau sekira 8.7% saja.
Tingginya angka pengangguran pemuda di Kabupaten Indramayu itu merupakan imbas pandemi Covid-19. Hal itu diakibatkan banyaknya perusahaan di dalam dan luar daerah yang tidak lagi beroperasi. “Dua belas ribu lebih pengangguran itu mereka yang telah membuat AK-1 (kartu kuning) namun belum terserap di perusahaan,” ungkap Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Indramayu, Johar Manun (Joman) , Jumat (25/9).
Joman menambahkan, jumlah pengangguran itu bisa jauh lebih besar jika ditambahkan dengan kelompok pekerja informal. Sektor informal yang selama ini cukup banyak menyerap tenaga kerja juga tak luput dari imbas pandemi Covid-19. “Sama juga, jadi jumlah pengangguran bisa dua atau tiga kali lipat dari angka pengangguran kelompok pendidikan,” tandas Joman.
Disinggung mengenai kegiatan layanan pembuatan kartu AK-1 dimasa pandemi, Joman mengatakan jumlahnya menurun tajam. Sampai akhir Agustus ini pemohon AK-1 di Disnaker Indramayu, imbuh Joman, hanya sebanyak 13 ribu lebih saja. Terbanyak berasal dari kelompok pendidikan SMA/SMK yang jumlahnya mencapai 94%. “Kami coba jemput bola, buka layanan keliling tetapi tetap sepi peminat. Katanya percuma, punya AK-1 juga ga bisa kemana-mana karena pandemi Covid-19 ini,” imbuh Joman. (HSM)