10. Pengadilan Kesepuluh : Roda Kelahiran Kembali
Diperintah oleh Zhuang Lun, bermarga Xue (Hanzi : 轉輪王薛, pinyin : Zhuǎn lún wáng xuē). Hari sejid raja Zhuang Lun jatuh pada hari ke-17 bulan Imlek ke-4. Di sini pengadilan sudah selesai, dan arwah2 yang sudah dihukum disuruh melewati roda reinkarnasi.
Roda ini berbentuk sebuah roda kecil, yang di tengahnya terdapat tempat keluarnya angin dan awan serta dikelilingi oleh enam lingkaran lain. Arwah2 tersebut akan masuk ke salah satu jalan pada roda tersebut, tergantung kehidupan sebelumnya. Arwah2 tersebut akan dilahirkan kembali menjadi salah satu dari ketujuh cara ini :
• Cara pertama : orang kaya dan berpengaruh
• Cara kedua : burung
• Cara kedua : petani dan pekerja
• Cara keempat : orang-orang kelas pekerja
• Cara kelima : naga, ikan, kepiting, serangga dan binatang laut lainnya
• Cara keenam : singa, harimau, kuda, rusa, gajah, dan hewan berkaki empat lainnya
• Cara ketujuh : orang miskin, kesepian dan putus asa
Apabila seseorang dosa-dosanya terlalu besar, ia akan dihukum lebih lama hingga dosa-dosanya bersih sebelum dipersiapkan untuk kelahiran kembali.
Roda Reinkarnasi Kehidupan
Dalam roda reinkarnasi atau roda kehidupan ini, arwah akan bereinkarnasi ke dalam 6 alam, yakni :
- Alam Dewa (天é“; TiÄndà o) : Dewa; Alam kahyangan/surgawi
- Setengah Dewa God Realm (修罗é“; XiÅ«luÅ dà o) : Asura; Dewa kecil, keturunan Dewa, atau makhluk hidup yang diangkat ke tingkatan diatasnya
- Alam Manusia (人é“; Réndà o)
- Alam Hewan (畜生é“; ChùshÄ“ngdà o)
- Alam Hantu/Roh Gentayangan (饿鬼é“; È guÇ dà o)
- Alam Bawah (地狱é“; Dìyù dà o) : Neraka; Tetap tinggal di neraka untuk menjalani hukuman sampai karmanya habis
Setelah dipilih untuk masuk ke salah satu cara tersebut, jiwa yang akan dilahirkan kembali akan bertemu dengan sosok wanita tua bernama Meng Po (åŸå©†).
Konon menurut cerita orang-orang tua dulu, nenek Meng akan memberikan sebuah ramuan yang disebut Teh Pelupa Ingatan (忘记茶; Wà ngjì chá) untuk menghapus seluruh ingatan tentang kehidupan sebelumnya dan hukuman saat di neraka.
Dalam beberapa kasus, seringkali ada orang yang mengalami dejavu masih bisa mengingat sedikit dari kehidupan sebelumnya, atau hukumannya selama di neraka. Kemungkinan hal itu disebabkan karena ia tidak menghabiskan ramuan teh pelupa ingatan yang diberikan sang nenek.
Percaya atau tidak akan keberadaan alam neraka, itu adalah hak masing-masing setiap orang. Namun ada baiknya kita memahaminya dengan bijak, dengan cara banyak berbuat baik dan menghindari perbuatan jahat yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, karena setiap perbuatan pasti akan ada balasannya.