EDITOR.ID, Jakarta,- Pasca kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kepala Dua, ada informasi diduga puluhan teroris dan orang berpaham radikal masuk ibukota Jakarta. Mereka disinyalir datang dari sejumlah kluster. Ada kelompok Tegal, kelompok Tasikmalaya, Kelompok Pekanbaru dan Kelompok Cirebon.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta jajaran Polri mencermati masuknya 57 orang yang diduga sebagai jaringan teroris yang disinyalir telah menyusup ke Jakarta. Mereka yang berasal dari enam daerah itu masuk ke ibu kota setelah kerusuhan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob Polri, Depok.
“IPW berharap polisi melakukan pagar betis agar kelompok teroris ini bisa segera diciduk sebelum beraksi menebar terornya,” kata Neta, Sabtu (12/5/2018).
Berdasar data IPW, sejak Jumat (11/5) pukul 20.00, jaringan teroris ini sudah berada di Jakarta. Dari Kelompok Tegal ada tiga orang. Dari Kelompok Pekanbaru pimpinan Boy ada sepuluh orang.
“Mereka jalan darat dan sempat mampir di Lampung sebelum menyeberang ke Banten,” katanya.
Selain itu, lanjut Neta, dari Kelompok Karawang pimpinan Abu Sayyaf ada enam orang dengan mengendarai sepeda motor. Kelompok Cirebon terbagi dua, pimpinan Heru Komarudin ada tujuh orang dan datang dengan menyewa mobil rental dan langsung membuka posko di Depok.
Kelompok kedua yang dipimpin Suki tidak terlacak karena menghilang. “Kelompok Indramayu pimpinan Sutomo ada tujuh orang,” tegasnya.
Kelompok Tasikmalaya juga terbagi dua. Pimpinan Rido ada sepuluh orang dan tiba di Jakarta dengan tiga mobil. Sedangkan pimpinan Ade Cawe ada lima orang dan datang dengan tiga sepeda motor.
“Namun kelompok Ade Cawe ini sudah berhasil diciduk polisi. Satu tewas ditembak polisi dan tiga ditangkap, termasuk Ade Cawe. Sedangkan satu lagi berhasil kabur,” ujar Neta. (tim)
